Hasil Penelitian Beberkan Vas Batu Yunani dan Romawi Diproduksi dengan Pengetahuan Teknologi Canggih

14 Maret 2023, 16:05 WIB
Vas batu Yunani dan Romawi yang berdasarkan penelitian dibuat dengan pengetahuan teknologi canggih /Tangkapan layar laman Arkeonews/

WARTA PONTIANAK - Sebuah penelitian tentang vas batu dari zaman Yunani, Helenistik dan Romawi mengungkapkan penyebaran pengetahuan teknologi di antara para pengrajin purbakala.

Vas batu, salah satu sumber budaya material terpenting dari Zaman Perunggu, Besi, dan Klasik, memberikan informasi tentang jejak budaya pada periode tersebut. Namun, terlihat bahwa vas, yang memberikan informasi tentang transfer input dan pengetahuan teknologi penting, juga memainkan peran kunci dalam pengembangan tradisi kerajinan Mediterania Prasejarah.

Fakta bahwa vas batu dari zaman Klasik belum banyak dipelajari hingga saat ini telah menimbulkan persepsi bahwa pengerjaan vas batu yang telah berlangsung selama ribuan tahun telah kehilangan arti pentingnya.

Baca Juga: Prasasti Peninggalan Utsman bin Affan Ditemukan, Ungkap Sejarah Islam : Begini Profil Khalifah Ketiga

Penelitian dengan proyek TECHNET yang didanai oleh Marie Skłodowska Curie Actions pada tahun 2020 silam melalui program Individual Fellowship, yakni dengan memeriksa sekelompok vas batu marmer putih dan batu polikrom utuh dan terfragmentasi, dari periode Yunani (500-400 SM), Helenistik (300-200 SM) dan Romawi (100 SM-100 SM).

Para ahli secara digital merinci dan menganalisis vas batu Yunani dan Romawi utuh dan terpisah-pisah dengan berbagai perspektif dan disiplin komparatif, dari etno-antropologi hingga sejarah dan filologi.

Vas batu Yunani-Romawi berisi inovasi teknologi penting, terutama mesin bubut pendek dan bor tubular. Penerapan dan adaptasi teknologi baru ini pada ukiran batu telah menghasilkan plastisitas yang menonjol dan keragaman bentuk vas yang lebih besar serta ketepatan dalam pelaksanaan pekerjaan.

“Hasil tersebut sangat menunjukkan bahwa mesin bubut memiliki gerakan putar penuh yang dapat dicapai pada zaman Romawi dengan menggunakan air sebagai tenaga utama,” jelas koordinator proyek Simona Perna.

Baca Juga: Bayi Kembar Identik Tertua Dunia Ditemukan di Makam Kuno Berusia 31 Ribu Tahun, Ini Penjelasan Peneliti

Ia mengatakan, pengrajin dalam kerajinan yang berbeda tampaknya telah beralih teknik, alat, dan kemungkinan bidang pekerjaan untuk menghasilkan karya dalam berbagai bahan.

“Ini menegaskan bahwa di masa lalu mobilitas manusia dan interaksi budaya semakin membantu promosi teknologi,” kata Perna.

Vas adalah bentuk budaya material yang sangat semiotik, hampir secara eksklusif untuk penggunaan khusus seperti ekspresi identitas gender oleh perempuan dan status sosial karena kualitas magis dan estetika yang melekat pada bahan, bentuk, dan desain litik yang berharga.

Proyek TECHNET mampu menentukan kronologi produksi vas yang lebih aman dan menyediakan repertoar lengkap dari 28 bentuk berbeda. Ini meningkatkan jumlah sampel yang diketahui menjadi sekitar 400 unit, menghasilkan bukti grafis dan visual dari bagian yang tidak diketahui, mengoreksi catatan yang ada, dan menambahkan lebih banyak informasi tentang metrologi dan sifat fisik serta konteks penggunaannya.

Ketika digitalisasi selesai, situs web TECHNET akan menampilkan antarmuka Open Access gratis dari basis data proyek, yang akan berfungsi sebagai repositori dan katalog referensi untuk institusi, akademisi, peneliti, dan masyarakat umum dalam bentuk entri objek yang dapat diunduh.***

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Arkeonews

Tags

Terkini

Terpopuler