Badan Antariksa Eropa Gelontarkan Rp 1,4 Triliun Guna Bersihkan Sampah di Luar Angkasa

- 28 November 2020, 16:17 WIB
Ilustrasi satelit di luar angkasa
Ilustrasi satelit di luar angkasa /PIRO4D/Pixabay/WARTA PONTIANAK

Baca Juga: Kisah Saka Kehilangan Pekerjaan di Tengah Pandemi dan Menjadi Kreator Digital #KreatifTanpaTapi

Menariknya, meski dengan kontrak senilai jutaan dolar AS, ClearSpace masih membutuhkan investasi luar untuk menutupi biaya misi penuh.

Perusahaan, yang merupakan spin-off dari Ecole Polytechnique Federale de Lausanne (EPFL), juga akan sangat terlibat dengan para ahli di ESA untuk membantu merencanakan dan melaksanakan misi penting ini.

Baca Juga: Kisah Saka Kehilangan Pekerjaan di Tengah Pandemi dan Menjadi Kreator Digital #KreatifTanpaTapi

Teknologi yang akan digunakan Clearspace adalah jaring yang jatuh ke satelit. Beberapa perusahaan lain memiliki berbagai teknologi berbeda yang sedang dikembangkan, termasuk konsorsium RemoveDEBRIS di Inggris dan Astroscale di Jepang.

Teknologi mana pun yang terbukti paling efektif, akan membutuhkan peningkatan skala besar-besaran untuk mengatasi ukuran masalah sampah luar angkasa yang terus berlanjut ini.***

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah