Waspada! Data Pengguna Aplikasi Clubhouse Dibocorkan ke China, Benarkah?

- 20 Maret 2021, 18:14 WIB
Jepretan layar di IOS Aplikasi Clubhouse
Jepretan layar di IOS Aplikasi Clubhouse /Dika Febriawan/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK - Aplikasi Clubhouse kini mulai viral digunakan oleh masyarakat Indonesia. Bahkan sudah lebih dari 10.000 telah mendownload Aplikasi Clubhouse ini di Indonesia, dan ada 10 juta pengguna di seluruh dunia.

Walaupun begitu, banyak yang perlu diwaspadai bagi para penggunanya. Pasalnya pengembang dari Aplikasi Clubhouse ini berencana menambah enkripsi untuk mencegah transmisi data Aplikasi Clubhouse yang dibocorkan ke China.

Hal tersebut diketahui setelah peneliti dari Standford Internet Observatory (SIO) yang menemukan kerentanan  dari dalam infrastruktur di dalam Aplikasi Clubhouse dengan memasok infrastruktur back-end ke aplikasi viral ini.

Baca Juga: Aplikasi Clubhouse Bisa Monetize alias dapat 'Cuan'? Kreator Siap-siap Daftar di 31 Maret 2021

Tak hanya itu, SIO juga menemukan jika nomor ID Aplikasi Clubhouse merupakan kode unik dari pengguna akan ditransmisikan ke dalam teks biasa yang memungkinkan memberikan Agora akses ke audio Aplikasi Clubhouse, sehingga diyakinkan siapapun bisa mengamati lalu lintas internet.

“Siapapun bisa mengamati lalu lintas internet dengan mencocokkan ID di ruang obrolan bersama sehingga siap saja bisa melihat obrolan satu dengan yang lainnya,” tulis SIO di halaman twitternya.

Selain itu, peneliti SIO juga menemukan metadata dari ruang Aplikasi Clubhouse yang dikirim ke server yang diyakini merupakan server China yang dikelola langsung oleh Republik Rakyat China dengan tujuan untuk distribusikan ke seluruh dunia. Ini mengingat Agora merupakan perusahaan China yang menyimpan pesan audio di Aplikasi Clubhouse jika ada ancaman keamanan nasional.

Baca Juga: Aplikasi Clubhouse Bisa Monetize alias dapat 'Cuan'? Kreator Siap-siap Daftar di 31 Maret 2021

Sementara itu, pernyataan SIO dibantah langsung oleh Agora pengembang dari Aplikasi Clubhouse yang menegaskan tidak pernah menyimpan audio atau meta data pengguna Aplikasi Clubhouse karena data tersebut disimpan di server AS, sehingga Pemerintah China tidak dapat mengakses data tersebut.

“Perusahaanya dengan Aplikasi Clubhouse sangat baik, tetapi Agora tidak dapat mengakses untuk berbagi atau menyimpan data pengguna secara pribadi,” ujar salah seorang juru bicara Agora, yang dilansir Sabtu, 20 Maret 2021.

Selain itu lalu lintas suara atau video pengguna juga tidak masuk dan dialihkan ke dalam server di China karena sudah ada server Aplikasi Clubhouse di Amerika Serikat.***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x