Proyek ke Bulan dengan NASA, Jeff Bezos Kalah dari Elon Musk di Pengadilan

- 5 November 2021, 17:29 WIB
Ilustrasi bulan
Ilustrasi bulan /Pixabay/

WARTA PONTIANAK -  Blue Space kalah dari SpaceX dalam kepengurusan proyek menuju ke bulan yang direncanakan bersama NASA. 

Pemilik perusahaan Blue Space sendiri adalah Jeff Bezos. Sementara, SpaceX adalan Elon Musk yang juga merupakan pemilik produsen mobil listrik Tesla. 

Jeff Bezos kalah sebagai penggugat atas gugatannya kepada NASA karena memberikan kontrak untuk proyek pendaratan ke bulan senilai 2,9 miliar dolar AS atau setara Rp41,7 triliun kepada SpaceX.

Baca Juga: Yahoo Resmi Stop Layanan di China, Ini Alasannya

Hakim Federal Amerika Serikat Richard Hertling mengabulkan mosi pemerintah untuk menolak gugatan yang diajukan Blue Origin pada 16 Agustus 2021 lalu. 

Jeff Bezos pun mengaku merasa kecewa, karena kekalahan di pengadilan tersebut. 

“Ini bukan keputusan yang kami inginkan. Tapi kami menghormati keputusan pengadilan dan berharap penuh agar NASA dan SpaceX bisa sukses menjalani kontraknya,” cuit Jeff Bezos melalui akun twitternya, seperti dilansir dari Reuters, Jumat 5 November 2021.

Seperti diketahui, untuk misi pendaratan ke bulan, NASA memutuskan akan melanjutkan kerjasama  dengan SpaceX. 

Baca Juga: Tecno Camon 18i Hadir Tanpa Suara dengan Layar 90Hz, Ukuran Baterai Besar

Namun, untuk mempersiapkan semuanya NASA juga akan berkolaborasi dengan perusahaan lain guna meningkatkan persaingan dan kesiapan komersial transportasi awak untuk bisa mencapai bulan.

NASA pun memilih untuk langsung melakukan penunjukan kepada SpaceX dan tidak memilih perusahaan lainnya.

Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS (GAO) pada Juli 2021 pun ikut memihak NASA atas keputusannya untuk memilih penyedia pendarat bulan tunggal, menolak protes yang dilayangkan oleh Blue Origin.

Baca Juga: Apple Kurangi Produksi iPad Baru Guna Prioritaskan iPhone 13

NASA telah mencari proposal untuk pesawat ruang angkasa yang akan membawa astronot ke permukaan bulan di bawah program Artemis untuk mengembalikan manusia ke bulan untuk pertama kalinya sejak 1972.

NASA mengatakan akan ada peluang di kemudian hari bagi perusahaan lain untuk bermitra dengan NASA dalam membangun kehadiran manusia berjangka panjang di Bulan lewat program Artemis, termasuk panggilan pada 2022 memenuhi industri AS untuk layanan pendaratan bulan awak berulang.***

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x