Network
WARTA PONTIANAK - Guna mengakses konten ataupun percakapan di dalam subgrup yang tersedia di dalam grup, Facebook meminta penggunanya membayar.
Hingga saat ini, Facebook tengah menguji layanan berlangganannya untuk para pembuat konten lewat penggunaan fitur grup yang tersedia di aplikasinya.
Mengutip Reuters, Jumat 5 November 2021, cara tersebut dilakukan untuk menggaet pengguna khususnya yang mengikuti content creator di dalam sebuah grup dan menanti- nantikan konten buatan sang kreator idolanya.
Sebelumnya, dalam beberapa kurun waktu terakhir, Facebook berfokus pada pembangunan komunitas atau grup sebagai bagian mendorong keterlibatan masyarakat lewat aplikasi mereka.
Baca Juga: Proyek ke Bulan dengan NASA, Jeff Bezos Kalah dari Elon Musk di Pengadilan
Seperti, masyarakat diajak untuk membuat grup di Facebook untuk melakukan transaksi jual beli atau toko daring.
Selain itu, masyarakat bisa juga membuat grup untuk penggalangan dana komunitasnya.
CEO dari Facebook yang sekarang berganti nama menjadi Meta, Mark Zuckerberg menyebut, nantinya kreator konten bisa membagikan links khusus atau tautan sehingga mereka bisa mendapatkan langsung biaya pembayaran mereka untuk konten- konten berbayar yang dihadirkan oleh Facebook.
Meski demikian, tidak semua layanan subgrup berbayar karena Facebook juga menyediakan layanan yang gratis.
Baca Juga: Yahoo Resmi Stop Layanan di China, Ini Alasannya
Facebook juga memperbolehkan pengguna dari sebuah subgrup ingin berhenti atau mengikuti hanya beberapa topik tertentu dalam grup yang diikutinya.
Sebelumnya fitur Grup Facebook mendapatkan pengawasan yang ketat dari regulator maupun kritik tajam dari para ahli teknologi karena dinilai dapat menghadirkan ruang tertutup untuk kontenkonten yang tidak benar, retorik yang berbahaya, hingga ekstrimis.***
