Network
WARTA PONTIANAK - Mitologi Nordik adalah kumpulan cerita dan legenda yang berasal dari bangsa Nordik kuno, terutama bangsa Viking. Salah satu cerita yang sangat terkenal adalah tentang asal mula penciptaan semesta dan segala isinya.
Menurut mitologi Nordik, sebelum ada apa pun, ada sebuah tempat yang disebut Ginnungagap. Tempat ini adalah suatu kekosongan yang sangat gelap dan terletak di antara Muspelheim, dunia api yang dipenuhi dengan cahaya dan panas yang membara, dan Niflheim, dunia es yang dingin dan gelap.
Dari kombinasi rasa panas dan dingin dalam Ginnungagap, air embun mulai terbentuk dan akhirnya berubah menjadi es. Dari es inilah lahir sebuah raksasa yang diberi nama Ymir. Ymir adalah leluhur para raksasa dan memiliki kekuatan yang luar biasa. Dia memiliki banyak anak, yang sebagian besar adalah raksasa juga.
Baca Juga: Kisah King Baldwin IV : Raja Kusta dari Yerusalem yang Pemberani dengan Segala Kekurangannya
Selama beberapa waktu, Ymir dan para raksasanya hidup di dalam dunia yang gelap dan dingin. Namun, segalanya berubah ketika seekor sapi raksasa dan seekor raksasa es muncul. Sus pada sapi tersebut mengandung air mata bagian selatan Welter, dan sus kiri mengandung air mancur yang mengalir dari dua sungai, yakni Arthra dan Bestla. Raksasa tersebut memberi nama para sapi tersebut yaitu Audhumla.
Audhumla memakan lapisan es di sekitarnya untuk mencari makanan, dan pada saat yang sama membongkar batu-batu menjadi bentuk manusia. Setelah beberapa waktu, sebuah sosok pria muncul dari es tersebut dan diberi nama Buri. Buri adalah nenek moyang para Dewa Nordik.
Buri memiliki seorang putra bernama Bor, dan Bor kemudian menikahi seorang raksasa wanita bernama Bestla. Dari hubungan mereka, lahirlah tiga Dewa yang paling kuat dan penting di dalam mitologi Nordik, yaitu Odin, Vili, dan Ve.
Baca Juga: Disebut Moira, Begini Penentuan Takdir Manusia dalam Mitologi Yunani Kuno
Odin, Vili, dan Ve bersama-sama berperang melawan Ymir dan para raksasanya. Mereka berhasil membunuh Ymir dan darahnya yang membanjir mengubah Ginnungagap menjadi lautan. Dalam proses ini, beberapa dewa juga terbentuk dari tubuh Ymir.
