WARTA PONTIANAK - Kisah kandasnya asmara Kaesang Pangarep, anak bungsu Presiden Jokowi sempat viral di jagad maya beberapa waktu lalu.
Kabar mengenai putusnya jalinan asamara Kaesang Pangarap dengan kekasihnya Felicia Tissue sempat menjadi trending topik diberbagai media sosial.
Padahal, sepasang kekasih ini telah berpacaran selama 5 tahun. Bahkan, beredar kabar yang menyebutkan bahwa berakhirnya jalinan asmara antara Kaesang Pangarep dan Felicia Tissue dikarenakan ada pihak ketiga.
Pihak ketiga tersebut, tak lain adalah Nadya Arifta yang merupakan kekasih baru Kaesang Pangarep.
Baca Juga: Ibu Empat Anak di Sungai Pinyuh Tewas Gantung Diri di Dalam Kamar Rumahnya
Tentunya, kisah mengenai hubungan asmara antara Kaesang Pangarep dengan Felicia Tissue ini sangat menarik jika dibahas dari kecocokan jodohnya berdasarkan Weton jodoh dalam ramalan primbon Jawa.
Pakar primbon Jawa Mbah Sunan pun, kemudian mengungkapkan bagaimana kelak kehidupan rumah tangga Kaesang Pangarep dan Felicia Tissue jika nantinya berjodoh.
Menurutnya, Kaesang Pangarep yang dilahirkan tanggal 25 Desember 1994 memiliki Weton Minggu pon dengan bobot Weton atau Neptu 12. Sementara, Felicia Tissue dilahirkan tanggal 9 Maret 1994 memiliki Weton Rabu pahing dengan Neptu 16.
Baca Juga: Berikut Fakta Siti Aisyah Tewas Gantung Diri, dari Pisah Kamar hingga Sering Bertengkar dengan Suami
"Seandainya Kaesang Pangarep kemudian menikah dengan Felicia Tissue berarti Minggu pon ketemu Rabu pahing, sehingga Neptu 12 ditambah Neptu 16 dan Neptu Weton jodoh berjumlah 28," ujarnya seperti dikutip dari akun YouTube Mbah Sunan.
Ia menjelaskan, pertama hasil perhitungan umumnya, berarti hari Minggu ketemu Rabu yang bermakna yuwana atau tentram.
"Insya Allah, nantinya disaat mereka berdua menikah rumah tangganya akan tentram dan adem-adem saja," ujarnya.
Kemudian, perhitungan karakter Weton jodoh dibagi 3, hasilnya tibo begja yang artinya kehidupan rumah tangga antara Kaesang Pangarep dan Felicia Tissue nantinya akan dinaungi keberuntungan. Lalu, perhitungan dibagi 4, hasilnya tibo punggel yang berarti perjodohan tidak bisa langgeng dikarenakan salah satu ini ada yang wafat atau meninggal dunia terlebih dahulu.
"Selain tidak jodoh, biasanya juga terjadi perceraian karena ketidak cocokan antara kedua pasangan," jelasnya.
Selanjutnya, kata Mbah Sunan, perhitungan dibagi 5 hasilnya tibo lara yang bermakna apabila perjodohan terjadi, kemungkinan salah satunya akan ada yang jatuh sakit baik istri maupun suami.
"Ada kalanya, kalau punya anak sakit tadi bisa menimpa kepada anaknya juga. Tetapi ada kala juga yang berhubungan dengan aspek kejiwaan, hatinya yang sakit atau terluka," ujarnya.
Berikutnya, kata dia, perhitungan dibagi 5 yang kedua hasilnya tibo gedhong yang bermakna ekonomi dalam rumah tangganya sangat bagus, karena rezeki akan mengalir. Selanjutnya, perhitungan dibagi 7 hasilnya tibo lebu katiup angin yang artinya kemungkinan pasangan ini sering menghadapi ujian, cobaan atau kendala dalam rumah tangganya.
"Rumah tangganya akan mengalami kegagalan, tidak tercapai target-target, keinginan atau cita-citanya. Hidupnya biasa kurang tenang dan biasanya sering berpindah-pindah tempat," ujarnya.
Baca Juga: Ternyata 10 Weton Ini akan Kaya Raya di Tahun 2021, Dipercaya Selalu Mendapatkan Keberuntungan
Mbah Sunan menjelaskan, perhitungan dibagi 7 yang kedua yakni tibo pandhita mukti yang berarti dari sisi sosialnya kurang bagus, karena sering di fitnah, dicaci maki. Namun, rumah tangganya tetap akan tentram, karena biasanya tahan ujian.
Untuk perhitungan dibagi 8 hasilnya tibo topo yang berarti identik kehidupan rumah tanggan yang dibina agak berat, terutama di awal pernikahannya.
"Jika pasangan ini kuat, tahan uji dan bisa melewati ujian atau cobaan yang dihadapinya, Insya Allah lambat laun akan selalu bagus," ujarnya.
Terakhir, tambah Mbah Sunan, perhitungan dibagi 9 hasilnya ketemu 3,7 yang bermakna banyak celakanya. Karena, menyangkut nasib dan peruntungannya kurang bagus.
"Jika dipersentase secara keseluruhan, potensi keberhasilan rumah tangganya adalah sebesar 61 persen sukses. Sedangkan, potensi kegagalannya 39 persen gagal," ujarnya.***