Marhaenisme: Ideologi Perjuangan Soekarno yang Berakar pada Rakyat

24 Maret 2024, 21:30 WIB
Ilustrasi : Marhaenisme /Tangkapan layar/

WARTA PONTIANAK – Marhaenisme bukan sekadar ideologi politik, tetapi juga cerminan perjuangan rakyat kecil Indonesia.

Lahir dari percakapan Soekarno dengan seorang petani bernama Marhaen, ideologi ini menjelma menjadi api yang membakar semangat rakyat untuk melawan penjajahan dan memperjuangkan kemerdekaan.

Lebih dari Sekadar Ideologi:

Marhaenisme merupakan perwujudan dari kepedulian Soekarno terhadap nasib rakyat kecil. Ia melihat bagaimana rakyat tertindas oleh sistem kolonialisme dan kapitalisme yang mencengkeram Indonesia.

Marhaen, sang petani, menjadi simbol perjuangan rakyat jelata yang gigih dalam menghadapi segala rintangan.

Prinsip-prinsip Marhaenisme:

Marhaenisme didasarkan pada beberapa pilar utama, yaitu:

Anti-kolonialisme: Marhaenisme menentang segala bentuk penjajahan dan imperialisme. Soekarno percaya bahwa rakyat Indonesia berhak untuk merdeka dan menentukan nasibnya sendiri.

Nasionalisme: Marhaenisme menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Di hadapan penjajah, rakyat harus bersatu padu dan bahu membahu untuk mencapai kemerdekaan.

Kerakyatan: Marhaenisme memperjuangkan keadilan sosial dan ekonomi bagi rakyat kecil. Soekarno bercita-cita untuk menciptakan masyarakat yang adil dan makmur, di mana setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang.

Baca Juga: Penjelasan Ideologi Komunisme: Menelusuri Jejak Merah di Masa Lalu

Sosialisme: Marhaenisme mendukung sistem ekonomi yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan gotong royong. Soekarno percaya bahwa kerjasama dan saling membantu adalah kunci untuk mencapai kemajuan bersama.

Pengaruh Marhaenisme:

Marhaenisme memiliki pengaruh besar pada pergerakan nasional Indonesia. Ideologi ini memobilisasi rakyat untuk berjuang melawan penjajahan Belanda dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Marhaenisme merupakan ideologi yang berakar pada rakyat kecil dan memiliki pengaruh besar pada sejarah Indonesia. Prinsip-prinsipnya tentang anti-kolonialisme, nasionalisme, kerakyatan, dan sosialisme masih relevan dengan kondisi saat ini dan menjadi inspirasi bagi perjuangan rakyat Indonesia untuk mencapai keadilan sosial dan ekonomi. ***

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon

Tags

Terkini

Terpopuler