Resensi Buku "Berani Tidak Disukai" Karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga

19 April 2024, 07:00 WIB
Ilusrasi perempuan yang sedang membaca buku /Pixabay/

WARTA PONTIANAK – "Berani Tidak Disukai" merupakan buku self-improvement yang membahas tentang konsep-konsep filosofis berdasarkan pemikiran Alfred Adler, seorang psikolog ternama.

Buku ini telah terjual lebih dari 3,5 juta eksemplar dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, menjadikannya salah satu buku self-help paling populer di dunia.

Buku ini dikemas dalam bentuk dialog antara seorang pemuda yang merasa tidak bahagia dengan hidupnya dan seorang filsuf yang menawarkan pencerahan dan solusi. Dialog tersebut mengupas berbagai tema penting, seperti:

Membebaskan Diri dari Trauma Masa Lalu: Buku ini membahas bagaimana trauma masa lalu dapat memengaruhi kehidupan saat ini dan bagaimana melepaskan diri dari belenggu tersebut.

Menemukan Kebahagiaan Sejati: "Berani Tidak Disukai" mengajak para pembaca untuk menemukan kebahagiaan dari dalam diri sendiri, tanpa bergantung pada pengakuan atau validasi dari orang lain.

Membangun Hubungan yang Sehat: Buku ini membahas tentang bagaimana membangun hubungan yang sehat dan saling menghormati dengan orang lain, termasuk dengan keluarga, pasangan, dan teman.

Membebaskan Diri dari Rasa Bersalah dan Malu: Penulis menekankan pentingnya melepaskan diri dari rasa bersalah dan malu yang tidak perlu, dan fokus pada pengembangan diri sendiri.

Menemukan Keberanian untuk Berubah: "Berani Tidak Disukai" mendorong para pembaca untuk berani keluar dari zona nyaman dan melakukan perubahan positif dalam hidup mereka.

Kekuatan Buku:

Bahasa yang Mudah Dipahami: Buku ini ditulis dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, sehingga dapat diakses oleh pembaca dari berbagai kalangan.

Baca Juga: Resensi Buku Abad Ideologi: Sebuah Perjalanan Menuju Pemahaman Ideologi Modern

Gaya Penceritaan yang Menarik: Dialog antara pemuda dan filsuf dikemas dengan menarik dan penuh humor, membuat pembaca tidak mudah bosan.

Pencerahan Filosofis yang Mendalam: "Berani Tidak Disukai" menawarkan konsep-konsep filosofis yang mendalam tentang kehidupan dan kebahagiaan, dengan cara yang mudah dipahami dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Pesan yang Positif dan Menginspirasi: Buku ini memberikan pesan yang positif dan inspiratif tentang bagaimana mencapai kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup.

Kelemahan Buku:

Kurang Referensi Ilmiah: "Berani Tidak Disukai" lebih banyak didasarkan pada pemikiran dan pengalaman pribadi penulis, dengan sedikit referensi ilmiah yang kuat.

Beberapa Konsep Sulit Dipahami: Beberapa konsep filosofis yang dibahas dalam buku ini mungkin sulit dipahami oleh pembaca awam.

Kurang Detail dalam Solusi Praktis: Buku ini lebih fokus pada memberikan pencerahan filosofis daripada memberikan solusi praktis untuk mengatasi masalah-masalah dalam hidup.

Baca Juga: Resensi Buku Homo Sapiens: Riwayat Singkat Umat Manusia

Kesimpulan:

"Berani Tidak Disukai" adalah buku yang patut dibaca bagi siapa saja yang ingin menemukan kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup. Buku ini menawarkan pencerahan filosofis yang mendalam dengan cara yang mudah dipahami dan inspiratif.

Namun, perlu diingat bahwa buku ini bukan merupakan panduan praktis untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam hidup. Pembaca mungkin perlu mencari sumber informasi lain untuk mendapatkan solusi yang lebih konkret. ***

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon

Tags

Terkini

Terpopuler