WARTA PONTIANAK – Di bawah Bendera Revolusi bukan sekadar kumpulan pidato. Ia adalah gerbang untuk menyelami pemikiran, perjuangan, dan visi Soekarno dalam membangun Indonesia.
Pidato-pidatonya yang membara, sarat makna, dan kaya detail, membawa kita kembali ke masa-masa penuh gejolak dan semangat revolusi.
Isi Buku:
Jilid 1: Membawa kita ke era awal kemerdekaan (1945-1950). Pidato-pidato Soekarno menggemakan semangat perjuangan melawan penjajah Belanda, seperti "Sekali Merdeka, Tetap Merdeka!" dan "Indonesia Menggugat!". Di sini, kita merasakan denyut nadi rakyat yang berbondong-bondong bersatu demi kemerdekaan.
Jilid 2: Mengantar kita ke periode setelah pengakuan kedaulatan (1951-1966). Soekarno memfokuskan pidatonya pada pembangunan nasional, politik luar negeri, dan ideologi Pancasila. Pidato "Tahun Vivere Pericoloso" (Tahun Hidup Berbahaya) dan "Jasmerah" menjadi contoh cemerlang pemikirannya.
Lebih dari Sekadar Kata-kata:
Pidato-pidato Soekarno bukan sekadar kumpulan kata-kata. Di baliknya, terlukiskan:
Visi: Soekarno membayangkan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, dan maju.
Misi: Soekarno mendedikasikan dirinya untuk membangun Indonesia yang adil, makmur, dan bermartabat.