Resensi Buku Dibawah Bendera Revolusi Oleh Soekarno

- 31 Maret 2024, 08:00 WIB
Presiden Soekarno saat pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur 56 Jakarta Pusat.
Presiden Soekarno saat pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur 56 Jakarta Pusat. /

WARTA PONTIANAK – Di bawah Bendera Revolusi bukan sekadar kumpulan pidato. Ia adalah gerbang untuk menyelami pemikiran, perjuangan, dan visi Soekarno dalam membangun Indonesia.

Pidato-pidatonya yang membara, sarat makna, dan kaya detail, membawa kita kembali ke masa-masa penuh gejolak dan semangat revolusi.

Isi Buku:

Jilid 1: Membawa kita ke era awal kemerdekaan (1945-1950). Pidato-pidato Soekarno menggemakan semangat perjuangan melawan penjajah Belanda, seperti "Sekali Merdeka, Tetap Merdeka!" dan "Indonesia Menggugat!". Di sini, kita merasakan denyut nadi rakyat yang berbondong-bondong bersatu demi kemerdekaan.

Jilid 2: Mengantar kita ke periode setelah pengakuan kedaulatan (1951-1966). Soekarno memfokuskan pidatonya pada pembangunan nasional, politik luar negeri, dan ideologi Pancasila. Pidato "Tahun Vivere Pericoloso" (Tahun Hidup Berbahaya) dan "Jasmerah" menjadi contoh cemerlang pemikirannya.

Lebih dari Sekadar Kata-kata:

Pidato-pidato Soekarno bukan sekadar kumpulan kata-kata. Di baliknya, terlukiskan:

Visi: Soekarno membayangkan Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, dan maju.

Misi: Soekarno mendedikasikan dirinya untuk membangun Indonesia yang adil, makmur, dan bermartabat.

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x