Merah Jingga Ciptakan Lagu 'Belantika' dan 'Tani', Bentuk Keresahan dari Petani di Kalbar

14 November 2020, 13:15 WIB
Penampilan Merah Jingga Tour "Swarataya" di Le Ponty Alfresco Lounge, Gajahmada Avara Boutique Hotel Pontianak /Indri Rizkita/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK – Band lokal asal Kalimantan Barat, Merah Jingga mengadakan Tour "Swarataya" yang digelar di empat daerah di Kalimantan Barat.

"Jadi kebetulan ini titik pertama untuk tour Swarataya. Hari pertama 13 November kita di Pontianak, terus tanggal 20-an kita di Sintang, tanggal 27 di Singkawang, dan 18 Desember di Ketapang," ungkap Vokalis dan Gitarais Merah Jingga, Anci, Jumat malam 13 November 2020.

Adapun di tour mini album ini, Merah Jingga membawakan lima lagu, dan dua lagu baru yang berjudul Belantika dan Tani.

Baca Juga: 18 Pemandu Lagu Diamankan Satpol PP Kota Serang Gegara Tak Bawa KTP

"Dua lagu baru ini membicarakan tentang kesejahteraan petani dan lahan yang dialokasi tapi diinvestasi. Kebetulan kita kemarin ada sharing sama WWF tentang kesejahteraan petani di beberapa daerah. Jadi tu kesejahteraan petani kayak direnggut sama orang-orang yang mampu investasi lahan. Kayak bapak ibu panen madu di Kapuas Hulu, harga madunya tu kayak jatuh gara-gara ada yang manipulasi madu yang dicampur gula. Terus ada yang kebunnya diambil alih sama investor, dijanjikan kebunnya bakal dibayar lebih dua kali lipat sama investor dengan hasil panennya selama setahun, tapi ndak ada kayak regulasi. Tentu pesan dari lagi ini sih ndak jauh dari apa yang disharing sama pihak yang ingin menyuarakan isi hatinya sih, kayak keresahan petani di Kalbar," jelas Anci.

Untuk proses pembuatan lagu sendiri, Merah Jingga langsung turun ke lapangan,  melihat langsung apa yang dikeluhkan dan menjadi keresahan petani di daerah Kalbar.

Meski di tengah pandemi, dalam konsernya, Merah Jingga tetap menerapkan protokol kesehatan, salah satunya dengan pengurangan 50 persen jumlah penonton. Tidak hanya itu, untuk tour di tiga daerah lainnya, Anci mengaku sudah koordinasi dengan pemerintah daerah setempat.

Baca Juga: HUT Pontianak ke-249, Bujang Bedendang Rilis Lagu Melayu

"Kebetulan kita koordinasi dengan Bupati Sintang, Walikota Singkawang, dan kita minta protokol kesehatan sama pembatasan jumlah penonton. Sementara untuk info lokasi dari setiap kota tour, nanti ada di instagram," ujarnya.

Merah Jingga adalah band lokal asal Kalimantan Barat yang terbentuk pada tahun 2016. Berawal dari band cover dan manggung di cafe dengan membawakan lagu-lagu indie. Hingga di 2018, band mereka berpindah haluan. Ciri khas dari Merah Jingga ada kombinasi dari musik etnik dan modern.

"Karena lebih mengutamakan identitas. Budaya sih, budaya itu identitas dari kita. Kayak Kalbar, kan ada Melayu, Dayak, jadi ada beberapa lagu kita masukkan scale dari musik Melayu dan Dayak," tuturnya.

Baca Juga: Buntut Penghinaan Terhadap Habib Rizieq, Polisi jaga Rumah Nikita Mirzani

Tahun depan, lanjut Anci, mereka akan mengeluarkan full album dan tetap dengan kisah realita dan isu-isu sosial politik. ***

Editor: Yuniardi

Tags

Terkini

Terpopuler