Diet dan Terapi Untuk Atasi Anak Mengompol

- 19 Desember 2020, 06:30 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi /(Pixabay)/


WARTA PONTIANAK - Anak masih mengompol saat usianya lebih dari 5 tahun bisa menjadi pertanda enuresis dan bisa ditangani salah satunya dengan memperbaiki pola makan menjadi lebih sehat.

Kepala Departemen Urologi FKUI-RSCM, Irfan Wahyudi menyarankan Anda membatasi pola makan tinggi protein atau garam serta asupan cairan anak pada malam hari.

"Perbaikan gaya hidup yang dapat dilakukan yakni menghindari konsumsi cairan berlebih pada malam hari, memastikan konsumsi cairan yang cukup sepanjang hari, menghindari diet tinggi protein, garam pada malam hari (karena menginduksi diuresis)," kata dia dalam konferensi pers virtual, Jumat18 Desember 2020 sebagaimana diberitakan wartapontianak.pikiran-rakyat.com dikutip dari Antara.

Baca Juga: Ramalan Jayabaya di Tahun 2021, Banyak Anak Haram hingga Penjudi Merajarela

Ingatkan anak untuk berkemih sebelum tidur dengan posisi buang air kecil yang baik dan benar, serta memberi penghargaan jika anak tidak mengompol.

Selain itu, ada juga terapi yang dianjurkan salah satunya terapi alarm yang memungkinkan alarm berbunyi dan membuat anak terbangun lalu pergi ke kamar mandi saat celana anak basah akibat mengompol.

Terapi dengan tingkat keberhasilan mencapai 80 persen ini dilakukan selama 2-3 bulan atau sampai anak bebas mengompol selama 14 hari. Angka kekambuhan usai anak menerapkan terapi alarm dikatakan cukup rendah.

"Tentunya peran orang tua sangat penting pada terapi ini. Terapi dianggap berhasil jika anak tidak mengompol selama 1 bulan tanpa pemaikaian alarm, dan kebanyakan akan membuahkan hasil yang baik setelah 3-4 bulan terapi," tutur Irfan.

Baca Juga: Siap-siap, Tahun 2021 di Kalbar Akan Banjir Even e-Sport

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x