Network
WARTA PONTIANAK - Banyak kisah tetang penyair Abu Nawas yang terkenal. Abu Nawas pada masa hidupnya adalah seorang yang dikenal gemar berbuat maksiat dan agak gila. Dia juga gemar minum khamer (miras) hingga mendapat julukan Penyair Khamer.
Baca Juga: Ambil Keuntungan Dari Doa Orang Lain? Bisa! Simak Caranya Ala “Mario Teguh”
Dilansir dari nu.or.id Abu Nawas bahkan pernah membuat satu Syair tentang khamer. Berikut kutipan syairnya;
"Biarkan masjid diramaikan oleh orang-orang yang rajin ibadah, kita di sini saja, bersama para peminum khamer, dan saling menuangkan Tuhanmu tidak pernah berkata, Cilakalah para pemabuk. Tapi Dia pernah berkata, Cilakalah orang-orang yang salat."
Karena syair tersebut, Khalifah Harun Ar-Rasyid yang pusat pemerintahannya saat itu berada di Iraq sempat marah, bahkan ingin memenggal leher si Abu Nawas.
Tapi, ada orang yang mengatakan kepada Ar-Rasyid : “Wahai Amirul Mukminin (pemimpun umat islam, red), para penyair mengatakan apa-apa yang tidak mereka lakukan. Maafkanlah dia (Abu Nawas, red)".
Baca Juga: Tata Cara Salat Memohon Hujan Lengkap dari Takbir Sampai Doa
Berdasarkan salah satu riwayat, saat Abu Nawas meninggal dunia, Imam Asy-Syafi’i enggan untuk mensalati jenazahnya.
Namun saat jasad Abu Nawas hendak dimandikan, orang orang menemukan secarik kertas di salah satu kantong baju Abu Nawas, kertas itu bertuliskan syair. Berikut ini syairnya :
