Autobiografi Panglima Perang Hebat Asal Tanah Jawa, Pangeran Diponegoro

- 19 Januari 2024, 17:19 WIB
Pangeran Diponegoro/toko lukisan.com
Pangeran Diponegoro/toko lukisan.com /

WARTA PONTIANAK – Pangeran Diponegoro adalah salah satu pahlawan nasional Indonesia yang paling terkenal.

Ia memimpin Perang Diponegoro atau Perang Jawa yang berlangsung dari tahun 1825 hingga 1830 melawan pemerintah Hindia Belanda.

Perang ini dikenal sebagai perang yang paling lama dan paling mahal dalam sejarah penjajahan Belanda di Indonesia.

Pangeran Diponegoro lahir di Yogyakarta pada tanggal 11 November 1785. Ia adalah putra dari Sri Sultan Hamengku Buwono III dan memiliki nama asli Raden Mas Ontowiryo.

Pangeran Diponegoro tumbuh dalam lingkungan keluarga yang religius dan taat beragama. Ia juga dikenal sebagai sosok yang cerdas dan memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat.

Pada tahun 1825, Pangeran Diponegoro memimpin Perang Diponegoro. Perang ini dipicu oleh kebijakan-kebijakan pemerintah Belanda yang dianggap merugikan rakyat Jawa.

Perang Diponegoro berlangsung selama lima tahun dan melibatkan banyak wilayah di Jawa. Pasukan Pangeran Diponegoro menggunakan strategi gerilya yang membuat Belanda kesulitan untuk mengalahkannya. Belanda akhirnya menggunakan strategi Benteng Stelsel, yaitu membangun benteng-benteng di berbagai wilayah untuk membatasi ruang gerak pasukan Pangeran Diponegoro.

Baca Juga: Sambut Hari Ibu, Dinsos P3AKB Bersama TP PKK Sanggau Ziarah ke Makam Pahlawan

Pada tahun 1830, Pangeran Diponegoro ditangkap oleh Belanda di Magelang. Ia diasingkan ke Manado, Sulawesi Utara, dan kemudian dipindahkan ke Makassar, Sulawesi Selatan. Pangeran Diponegoro meninggal di Makassar pada tanggal 8 Januari 1855.

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x