Dengan mudahnya akses terhadap Ilmu Pengetahuan mestinya lebih membuka mata dan telinga kita bahwa Dinamika yang konstruktif irisannya bukanlah kekerasan fisik dan verbal ataupun pengerusakan namun pertempuran intelektual dalam ruang diplomatis sehingga, percikan dari benturan yang terjadi menghasilkan buah pemikiran inovatif sehingga, anak-anak idelogis yang lahir dari proses dialektika tersebut memiliki kualitas yang mumpuni.
Maka dari itu sudah seyogyanya kita menghadirkan ruang-ruang pembelajaran yang berbasis pada objektivitas serta mengembangkan pola berfikir konstruktif nan rasional. ***