PMI di Sarawak Dapat Pelayanan KB dari BKKBN, Ini Harapan Hasto Wardoyo

8 September 2023, 21:51 WIB
Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo saat melihat pelayanan KB di perusahaan perkebunan kelapa sawit Tradewinds Plantation Ladang Ladong Sarawak Malaysia. /Din/

WARTA PONTIANAK – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI berupaya maksimal memastikan seluruh raykat Indonesia mendapatkan pelayanan dengan maksimal. Tidak terkecuali bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tengah berada di Sarawak Malaysia.

Kepala BKKBN RI, Hasto Wadoyo turun langsung memimpin pelayanan yang diberikan kepada PMI di perusahaan perkebunan kelapa sawit Tradewinds Plantation Ladang Ladong Sarawak Malaysia.

Para PMI nampak sangat antusias mendapatkan berbagai pelayanan yang diberikan oleh BKKBN. Diantaranya pelayanan KB Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).

Disamping pelayanan KB juga dilakukan sosialiasi program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (bangga kencana). Upaya-upaya tersebut dilakukan untuk mewujudkan keluarga PMI yang semakin berkualitas.

Hasto menyebutkan populasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di perusahaan perkebunan yang dikunjungi tersebut cukup banyak. Khusus di Tradewinds Plantation Ladang Ladong saja terdapat sebanyak 700 PMI.

“Disini pasangan suami istri lumayan banyak, biasa pekerja hanya bapak-bapak saja, tapi disini pasangan suami istri banyak anak-anak sekolah juga banyak,” kata Hasto.

Dirinya menambahkan, sesuai dengan pesan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk menggencarkan upaya percepatan penurunan stunting hingga 14 persen. Terutama pada daerah-daerah perbatasan yang memiliki akses yang masih bagus.

Baca Juga: BKKBN RI Sosialisasikan Stunting Kepada PMI di Sarawak

“Kabupaten Sambas misalnya stuntingnya masih tinggi masih 30 persen makanya kita mengecek diperbatasan,” jelasnya.

Namun di Tradewinds Plantation Ladang Ladong Sarawak Malaysia, Hasto memuji kesadaran para PMI akan penjarangan jarak antar anak. Para PMI menurut Hasto sudah memiliki pola pikir yang bagus untuk meningkatkan produktifitas.

“Anak mereka ada yang satu, ada yang dua, paling banyak tiga, jarak antar anak satu dengan lainnya cukup bagus,” ungkap Hasto.

“Mereka ingin produktif dalam bekerja, disini bagus menurut saya pola pokirnya, dia merasa ingin produktif,” tambahnya.

Dengan melihat langsung pemahaman dan pola pokir para PMI tersebut Hasto meyakini angka stunting pada keluarga pada pekerja tersebut akan jauh lebih rendah.

Baca Juga: Gencarkan Sosialisasi Bangga Kencana, Hasto Sambangi PMI di Malaysia

Namun meskipun demikian menurutnya upaya pengecekan secara rutin harus tetap dilakukan. Agar seluruh masyarakat mendapatkan dengan baik dan maksimal.

“Perusahaan juga akan membuat klinik sehingga ini menjamin layanan untuk yang melahirkan cukup baik. Semua pekerja disini begitu hamil langsung didaftarkan, pada rumah sakit setempat dan dikunjungi secara rutin itu bisa menjamin pada saat melahirkan anaknya sehat,” ungkapnya.

Hasto memuji upaya yang dilakukan oleh pihak perusahaan untuk memastikan semua ibu hamil untuk harus melahirkan di rumah sakit. Dengan demikian dirinya meyakini para PMI tersebut pelayanan ibu dan anaknya akan terjamin.

Baca Juga: Jangan Khawatir, Gaji PMI yang Belum Dibayarkan Majikan Akan Diurus KJRI Kuching, Asalkan!

“Saya yakinkan disini insya allah terjamin untuk pelayanan ibu dan anak,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Konsul Jenderal RI Kuching, Sigit Witjaksono memastikan pihaknya akan selalu mendukung berbagai program yang memberikan manfaat bagi semua terutama PMI. Terlebih program bersama BKKBN tersebut sudah kali kedua dilakukan diperusahaan perkebunan kepala sawit.

“Kami menyampaikan apresiasi kepada BKKBN, ini bukan yang pertama melainkan kegiatan kedua, kita harapkan kedepan program ini tidak hanya disini karena pekerja kita banyak juga yang ada di daerah lainnya,” harap Sigit. ***

Editor: Yuniardi

Tags

Terkini

Terpopuler