Arab Saudi Beli Saham Bandara Heathrow London Yang Terlilit Utang

6 Desember 2023, 14:27 WIB
Arab Saudi Beli Saham Bandara Heathrow London Yang Terlilit Utang /Pixabay/

WARTA PONTIANAK - Perusahaan investasi milik pemerintah Arab Saudi sudah memasuki tahap kesepakatan untuk membeli 10 persen saham bandara Heathrow, London, yang diketahui memiliki utang menumpuk meskipun termasuk lapangan udara paling sibuk dan ramai pengguna.

Saham yang akan dibeli Saudi diambil dari kepemilikan raksasa infrastruktur asal Spanyol Ferrovial, yang sudah menanamkan uangnya sejak 2006.

Baca Juga: Arab Saudi Resmi Beritahu FIFA tentang Niatnya Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2034

Pada saat yang sama, perusahaan ekuitas swasta yang berbasis di Perancis, Ardian, akan mengakuisisi 15 persen saham lainnya di perusahaan induk Heathrow, FGP Topco, sebagai bagian dari perombakan kepemilikan bandara internasional itu.

Kesepakatan senilai £2,37 miliar (€2,73 miliar) itu bergantung pada persetujuan peraturan terkait, menurut Ferrovial. Apabila disetujui, ini akan menandai berakhirnya investasi Ferrovial sebagai operator bandara Inggris tersibuk itu, yang mengawali kepemilikannya dengan 56% dan secara bertahap menyusut menjadi 25 persen pada tahun 2013.

Perusahaan lain yang memegang saham FGP Topco adalah Qatar Investment Authority, Caisse de dépôt et placement du Québec, perusahaan Singapura GIC, Australian Retirement Trust, China Investment Corporation, and Universities Superannuation Scheme.

Bandara Heathrow menghadapi tantangan keuangan, yang sebagian disebabkan oleh utang yang menumpuk dan ketentuan pengurangan biaya penumpang baru-baru ini yang ditetapkan oleh Civil Aviation Authority.

Tarif rata-rata per penumpang diperkirakan turun dari £31,47 (€36,47) pada tahun 2023 menjadi £25,43 (€29,38) pada tahun 2024, dan tetap stabil hingga akhir tahun 2026. Manajemen Heathrow mengupayakan kenaikan biaya, sementara maskapai penerbangan mengusulkan batas atas sekitar £18,5 (€21,37) jika tidak dapat dikurangi.

Baca Juga: Situasi Genting! Presiden Palestina Telepon Pemimpin Negara Arab : Hentikan Serangan Israel di Jalur Gaza

PIF, salah satu pengelola investasi milik pemerintah yang paling aktif di dunia dengan aset mencapai of lebih dari £700 miliar (€808 miliar), dibawah kepemimpinan Pangeran Mohammed bin Salman Al Saud melakukan diversifikasi pada portfolionya dengan menanamkan banyak uang di bidang olahraga seperti sepakbola dan golf. Pada 2022 PIF membeli saham unit tower Vodafone Group Plc. Penguasaan 10% saham di bandara Heathrow juga bagian dari strategi investasi globalnya. PIF berambisi mencapai nilai aset $2 triliun (€1,8 triliun) pada 2030,

Keputusan Ferrovial untuk menjual saham di Heathrow dilakukan setelah perusahaan bertekad melakukan divestasi awal bulan ini. Kesepakatan pengalihan kepemilikan saham tersebut merupakan rejeki nomplok $3 miliar (€2,7 miliar) bagi Ferrovial, yang sebelumnya menghargai nilai andilnya di Heathrow nol.

Perubahan kepemilikan saham ini menandai akhir kepemilikan bandara Inggris tersibuk itu oleh perusahaan asal Spanyol. Saham operator Heathrow dahulu, BAA Plc, dibeli oleh Ferrovial dengan harga $18,8 miliar (€17,1 miliar) pada tahun 2006.

Meskipun Heathrow masih termasuk bandara tersibuk di dunia, prospek pertumbuhannya terhambat oleh kemandekan pembuatan landasan pacu ketiga.

Keterbatasan kapasitas Heathrow dengan pintar dimanfaatkan oleh bandara destinasi di Turki, Qatar, dan Dubai, yang berani beroperasi nyaris 24 jam.

Baca Juga: Krisis Global Butuhkan Kolaborasi Negara Islam, Menlu Arab Saudi : Kita Punya Kesempatan Tingkatkan Kerjasama

Meskipun akan melepas semua sahamnya di Heathrow, Ferrovial belum kapok berinvestasi di berbagai bandara seperti di Aberdeen, Glasgow, Southampton, Dalaman di Turki, dan kepemilikan saham Terminal 1 bandara JFK di New York.*

Editor: Faisal Rizal

Tags

Terkini

Terpopuler