Peraih Penghargaan Australian Alumni of The Year dari Indonesia Didominasi Perempuan

- 4 Desember 2020, 18:09 WIB
Ilustrasi Bendera Australia.*
Ilustrasi Bendera Australia.* /QuinceCreative/Pixabay

Pemenang Alumni Terbaik Tahun 2020 - Prof.Dr. Herawati Sudoyo, adalah Deputi Direktur di Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, alumni Monash University dan University of Sydney. Beliau adalah Ketua Komisi Ilmu Kedokteran Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Anggota Tim Ahli Satgas COVID-19 2020.

Penghargaan Inovasi dan Kewirausahaan diberikan kepada Dr Irvan Bastian Arief, Associate Vice President (AVP) Data Science di Tiket.com, alumni Monash University dan RMIT University. Dr Irvan adalah pencipta algoritma pembelajaran mesin RUP dan DA-HOC dan seorang eksekutif di bidang digital dengan lebih dari 15 tahun pengalaman komersial di bidang teknologi, domain yang terkait dengan digital, dan data, bersama sejumlah perusahaan global multinasional progresif di Australia dan Asia.

Swietenia Puspa Lestari memenangkan Penghargaan Alumni Muda Berprestasi. Dia adalah pendiri dan Direktur Eksekutif di Divers Clean Action (DCA) dan berpartisipasi dalam program kursus singkat yang didanai Pemerintah Australia tentang 'mengatasi masalah polusi laut melalui daur ulang'.

Baca Juga: Mau Dapat Beasiswa S1 dan S2 untuk Kuliah di Australia? Ini Cara Daftar dan Persyaratannya

Pada 2019, ia diumumkan sebagai pahlawan laut oleh mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Sdri Lestari tahun lalu menjadi salah satu dari 100 perempuan yang menginspirasi dan berpengaruh versi BBC. Dia juga termasuk dalam "Forbes 30 Under 30 Asia 2020" pada kategori Wirausahawan Sosial.

Penghargaan Memajukan Pemberdayaan Perempuan diberikan kepada Dr Lily Yulianti Farid, Pendiri / Direktur Makassar International Writers Festival, dan alumni University of Melbourne yang memperoleh gelar Master dan PhD melalui beasiswa Pemerintah Australia. Ia adalah seorang penulis, peneliti, pendidik dan aktivis budaya dari Indonesia dengan lebih dari satu dekade menghubungkan Australia - Indonesia melalui penelitian, seni, budaya dan literatur melalui jembatan budaya yang telah ia bangun di kedua negara.

Australia adalah tujuan studi luar negeri paling populer bagi pelajar Indonesia, dengan sekitar 20.000 pendaftaran di tahun sebelum COVID-19.***

Halaman:

Editor: M. Reinardo Sinaga


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah