Penduduk Korea Utara Kelaparan saat Kim Jong-un Perintahkan Isolasi Wilayah dengan Ketat

- 8 Desember 2020, 17:11 WIB
Korea Utara. /
Korea Utara. / /Pixabay /

WARTA PONTIANAK - Buntut meningkatkan kasus Covid-19 di Korea Utara, pemerintah  semakin memperketat isolasi wilayah. Salah satu wilayah yang mengalami isolasi wilayah secara total adalah kota Chongjin.

Saat ini penduduk kota Chongjin mengeluhkan aksi pemerintah yang menutup pasar di wilayah tersebut.

Penutupan pasar berdampak besar bagi bisnis masyarakat setempat, dan kemampuan masyarakat dalam membuat kimchi, hidangan khas Korea berbahan dasar kubis.

Baca Juga: Kejam! Korea Utara Tembak Mati Pelanggar COVID-19 di Depan Publik

Sebuah sumber menyebutkan penduduk kota Chongjin dilarang untuk bepergian antar distrik, demi menekan persebaran virus corona.

Otoritas setempat bahkan memperketat pengawasan dengan berkeliling menggunakan kendaraan dan pengeras suara sejak petengahan November 2020 lalu.

Kendaraan tersebut menggaungkan, “Sejak penyakit menular menyebar, warga tidak boleh meninggalkan kabupaten mereka sendiri dengan alasan apapun.”

Dari penutupan tersebut, penduduk Chongjin mengeluh tak bisa membuat persediaan kimchi untuk musim dingin, karena mereka tidak bisa membeli bahan-bahan.

Sebelum virus ini melanda, seperti diberitakan Pikiran Rakyat berjudul "Kim Jong-un Perintahkan Isolasi Wilayah dengan Ketat, Sebagian Penduduk Korea Utara Nyaris Kelaparan" penduduk Chongjin menjelang akhir tahun selalu membuat kimchi kubis dengan bahan yang didapat dari petani sekitar, atau kubis impor dari China. Namun, hal tersebut tak bisa dilakukan tahun ini.

Baca Juga: Korea Utara Perluas Pabrik Senjata, Percepat Produksi Peluncur Roket

 

Mayoritas masyarakat Korea Utara terpaksa harus membeli kubis dengan harga lima kali lipat lebih mahal dari harga biasaya.

Padahal masih banyak masyarakat miskin yang tak bisa memberli bahan pangan penting.

Usai pasar Chongjin ditutup oleh otoritas Korea Utara, para penjual terpaksa harus memindahkan dagangan mereka.

“Dengan pasar tutup untuk sementara waktu, penduduk sekitar Pasar Sunam telah pindah ke tanggul Sungai Susong untuk berdagang,” kata otoritas setempat.

Upaya pedagang pasar tersebut justru menemui kendala lantaran diusir petugas keamanan yang setiap hari berpatroli.
Penduduk setempat bahkan protes dan menyebutkan jika mereka nyaris kelaparan.

Baca Juga: Jepang, AS, dan Korsel Bersihkan Senjata Nuklir Korea Utara

“Harus memberi mata pencaharian bahkan ketika mereka (pemerintah) mencoba mengendalikan penyakit menular,” ujar salah seorang warga Chongjin.

“Semua orang akan mati kelaparan pada tingkat ini,” katanya.

Sementara itu, presiden Kim Jong-un sempat meminta maaf kepada rakyat Korea Utara, setelah merasa bersalah tidak bisa memuaskan rakyatnya.

“Orang-orang kami telah menaruh kepercayaan setinggi langit dan sedalam laut kepada saya, tetapi saya telah gagal untuk selalu menjalani dan memuaskan mereka, saya menyesal untuk itu,” ujar Kim Jong-un pertengahan bulan Oktober 2020 lalu.***

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah