Network
WARTA PONTIANAK – Otoritas Negara Sudan melaporkan jika Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok telah tiba di Ethiopia, untuk membahas krisis pengungsi Ethiopia yang meningkat dan telah menyebabkan lebih dari 50.000 orang melarikan diri dari konflik di wilayah Tigray ke Sudan.
Dalam kunjungan ke negara tetangganya itu, Hamdok disambut langsung oleh Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed di bandara Addis Ababa, di mana Hamdok tiba dengan penjabat Menteri Luar Negeri Sudan Omar Qamar al-Din dan pejabat tinggi intelijen serta militer pada Minggu 13 Desember 2020.
"Saya berharap untuk mengadakan diskusi produktif tentang masalah politik, kemanusiaan dan keamanan yang menjadi perhatian bersama," cuit Hamdok seperti dikutip Warta Pontianak dari kantor berita Aljazeera.
Baca Juga: Presiden Komisi Muslim Senang Nepal Nyatakan Masjid Merupakan Simbol Toleransi Beragama di Negaranya
Kunjungan ini dilakukan selama dua minggu, setelah pemimpin Ethiopia menyatakan kemenangan dalam perang melawan separatis di Tigray.
Dari informasi ini dilaporkan, bentrokan antara pasukan federal Ethiopia dan pemberontak berlanjut lebih dari sebulan setelah pertempuran dimulai pada 4 November 2020.
Tentu, konflik tersebut mengancam stabilitas Ethiopia dan negara-negara lain di kawasan Afrika.
Hal itu juga mengkhawatirkan komunitas kemanusiaan internasional sejak letusan kekerasan telah memotong sebagian besar wilayah Tigray yang berpenduduk 6 juta orang itu.
Baca Juga: Dampak Pandemi Berkepanjangan, Hong Kong Airlines Rumahkan 250 Kru
