Walau Pandemi Dolar AS Menguat, Analis: Dipicu Pembelian Safe Haven

- 13 Desember 2020, 22:02 WIB
Uang kertas Dollar AS
Uang kertas Dollar AS /Pixabay/

WARTA  PONTIANAK – Menguatnya Dolar AS dipicu pembelian safe haven pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB) saat sentimen risiko turun karena kekhawatiran atas penundaan stimulus fiskal AS di tengah lonjakan kasus COVID-19 dan meningkatnya kemungkinan bahwa Inggris akan keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan.

Para pejabat AS pada Jumat 11 Desember 2020 bersiap untuk kampanye vaksinasi paling ambisius dalam beberapa dekade ini, ketika regulator dengan cepat maju untuk menyetujui vaksin COVID-19 pertama guna memperlambat pandemi yang sekarang menewaskan 3.000 orang Amerika per hari.

Tetapi pembicaraan tentang paket bantuan COVID-19 federal belum membuahkan hasil dan Ketua DPR Nancy Pelosi pada Kamis 10 Desember 2020 mengangkat kemungkinan negosiasi berlarut-larut hingga Natal.

Baca Juga: 2,9 Juta Warga Amerika Serikat Akan Divaksin Covid-19 Desember Ini

"Ini telah menjadi minggu yang mengecewakan di banyak bidang," kata Analis Pasar Senior OANDA, Edward Moya, di New York seperti dikutip dari Antara, Minggu 13 Desember 2020.

Menurut Moya, tidak ada kemajuan dalam pembicaraan bantuan bantuan COVID di DC.

“Kami memiliki Brexit, yang sekali lagi akan membuat ketidakpastian, serta kematian akibat Virus Ccorona dan rawat inap masih dengan kecepatan yang mengejutkan di AS dan kemungkinan akan mengarah pada lebih banyak tindakan pembatasan dan penguncian," kata Moya.

Indeks dolar terhadap sekeranjang mata uang utama naik 0,23 persen menjadi 90,955. Dolar diperdagangkan tepat di atas level terendah dua setengah tahun di 90,471 yang dicapai pada 4 Desember.

Baca Juga: Sedang Berlangsung Live Streaming Crystal Palace vs Tottenham Hotspur di MolaTV

Halaman:

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah