Peneliti Sebut Kerusakan Laut Ancam Kehidupan Manusia

- 15 Desember 2020, 00:00 WIB
ILUSTRASI Lautan.*
ILUSTRASI Lautan.* /pixabay/

Para peneliti telah melihat secara detail bukti ilmiah terkini yang menunjukkan peran penting lautan bagi kualitas kehidupan di bumi. Mereka juga telah melihat faktor-faktor yang mengakibatkan rusaknya lautan.

Penyebab inti dari kerusakan ini adalah tindakan manusia yang berproses dengan cara yang kompleks, di mana ketika manusia merusak suatu hal di alam, hal tersebut memiliki keterkaitan dengan hal lain yang juga akan ikut rusak.

Baca Juga: BEI Resmikan Galeri Investasi ke-500 di Nusa Tenggara Timur

Misalnya, ketika suhu global meningkat, laju pencairan es pun meningkat. Cairnya es ini akan melepaskan ganggang dan bakteri berbahaya ke perairan yang sebelumnya tidak terkontaminasi.

Kenaikan permukaan laut dan badai pesisir yang semakin ganas mengancam keselamatan penduduk pesisir.

Peningkatan kadar karbon dioksida di atmosfer membuat lautan menjadi asam, sehingga menghancurkan fondasi penting dalam rantai makanan di laut.

Prof. Philip Landrigan, penulis korespondensi dari studi ini dan Direktur Observatorium Polusi Global di Boston College, Massachusetts AS, mengungkapkan, sederhananya, polusi laut adalah masalah global utama, terus berkembang, dan secara langsung memengaruhi kesehatan manusia.

“Banyak orang yang telah mengetahui tentang polusi plastik di lautan, tetapi itu hanya sebagian saja. Penelitian menunjukkan lautan dikotori oleh campuran racun yang kompleks termasuk merkuri, pestisida, bahan kimia industri, limbah minyak bumi, limbah pertanian, dan bahan kimia pabrik yang tertanam dalam plastik," jelasnya.

“Bahan beracun di laut ini kemudian dikonsumsi oleh manusia, khususnya dengan memakan makanan laut yang terkontaminasi,” imbuhnya.

“Kita semua berisiko, tetapi orang yang paling parah terkena dampak adalah komunitas nelayan pesisir, penduduk negara pulau kecil, dan orang-orang di Kutub Utara. Kelangsungan hidup populasi yang rentan ini bergantung pada kesehatan laut," katanya.***

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: Medical News Today Pikiran Rakyat Tasikmalaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah