Korban Jiwa Akibat Covid-19 di Korsel Capai 1000 Jiwa, Pemilik Gym: Kami Akan Buka

- 5 Januari 2021, 22:21 WIB
Ilustrasi pusat kebugaran.
Ilustrasi pusat kebugaran. /PEXELS/William Choquette

WARTA PONTIANAK – Korban jiwa akibat COVID-19 di Korea Selatan mencapai angka 1.000 jiwa, tetapi di tengah situasi itu, para pemilik gim mengancam akan kembali membuka usahanya sebagai bentuk protes terhadap aturan pembatasan sosial ketat yang ditetapkan oleh pemerintah.

Otoritas di Korea Selatan memberlakukan aturan pembatasan ketat secara bertahap demi mengendalikan gelombang baru penularan COVID-19. Pemerintah Korsel sebelumnya melakukan tes dan pelacakan pasien yang agresif demi mencegah adanya karantina wilayah.

Badan Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Menular Korsel (KDCA) melaporkan tambahan korban jiwa sebanyak 28 orang dan 715 kasus positif baru sehingga total pasien positif mencapai 64.979 orang dan 1.007 di antaranya meninggal dunia.

Baca Juga: Tentara Israel Tembak Mati 27 Warga Palestina Sepanjang Tahun 2020, 7 Diantara Anak Dibawah Umur

Presiden Korsel Moon Jae-in saat memimpin rapat kabinet mengatakan tujuan utama negara adalah keluar dari “lorong panjang virus corona”. Ia mengatakan kasus harian telah melewati puncaknya berkat aktivitas masyarakat di Korsel.

“Tahun ini, kita akan mengatasi COVID-19 dan akan kembali menjalani kehidupan keseharian yang telah lama kita tinggalkan,” kata presiden, seperti dilansir dari Antara, Selasa 5 Januari 2021.

Selama beberapa minggu, gim/ pusat kebugaran merupakan satu dari beberapa tempat usaha yang dipaksa tutup oleh pemerintah. Namun, sanggar balet dan taekwondo tetap diizinkan buka dengan kapasitas orang yang terbatas.

Baca Juga: Parah! Pria Tanpa Busana Ini Melakukan Aksi Cabulnya di Depan Anak-anak

Menurut Kim Jae-kang, pemilik usaha gim, kebijakan itu tidak adil dan berdampak pada bisnis kebugaran yang biasanya mendapat pendapatan dari pendaftaran anggota baru.

Kim Jae-kang mengatakan ia berencana membuka sanggar pilates dan gim miliknya yang berlokasi di Seoul. Namun, rencananya itu terancam kena sanksi denda sampai tiga juta won (sekitar Rp38,3 juta).

“Untuk industri kebugaran, Januari adalah saat terbaik untuk menarik banyak anggota, mereka yang memutuskan untuk lebih banyak berolahraga mulai awal tahun baru,” kata Kim.

Baca Juga: Misteri Hilangnya Jack Ma Memicu Berbagai Spekulasi di China

Sementara itu, Kepala Asosiasi Pemilik Usaha Kebugaran Korsel, Oh Sung-young, mengatakan protokol kesehatan seperti menjaga jarak dapat diterapkan lebih baik di gim daripada di restoran.

“Mereka yang datang berolah raga lebih peduli dengan kesehatannya, jadi mereka tidak pernah melepas masker,” kata Oh.

Oh mengatakan ia dan 300 pemilik usaha kebugaran berencana membuka kembali gim. Sementara pelaku usaha lainnya membuka tempat berolah raga secara diam-diam.

Baca Juga: Indonesia Kirim 1 Kontainer Kopi Arabika ke San Francisco, Upaya Merajai Amerika Serikat

Pemerintah mengatakan pihaknya berusaha mencegah adanya penutupan wilayah, yang akan berdampak pada tutupnya restoran serta tempat usaha lainnya. Tempat usaha itu dinilai tetap harus buka dengan sejumlah pembatasan demi mengurangi dampak pandemi terhadap ekonomi.

Sejumlah pejabat pemerintah menyalahkan para pelaku usaha yang menganggap ringan protokol kesehatan padahal kepatuhan terhadap aturan tersebut dapat mengendalikan gelombang baru penularan COVID-19.

Direktur KDCA Jeong Eun-kyeong pada Senin mengatakan pihaknya mengetahui adanya standar ganda pada larangan pembukaan gim. Namun, keputusan itu dibuat setelah menganalisis risiko dan kemungkinan warga akan melepas masker di beberapa tempat tertentu, kata Jeong. Menurut dia, banyak warga yang kemungkinan akan membuka masker saat di tempat gym.

Baca Juga: Indonesia Kirim 1 Kontainer Kopi Arabika ke San Francisco, Upaya Merajai Amerika Serikat

Jeong mengatakan otoritas setempat masih membahas sejumlah perbaikan pada panduan dan aturan pembatasan sehingga kebijakan pemerintah itu dapat berlangsung lebih lama.***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah