Hore!! Arab Saudi Akhirnya Buka Akses Transportasi dari Luar Negeri

- 3 Januari 2021, 19:03 WIB
Raja Arab Saudi Salman mengucapkan selamat kepada Sheikh Nawaf Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah, emir Kuwait. (File / AFP)
Raja Arab Saudi Salman mengucapkan selamat kepada Sheikh Nawaf Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah, emir Kuwait. (File / AFP) /

WARTA PONTIANAK - Pemerintah Arab Saudi kembali membuka akses transportasi dari luar negeri, setelah mencabut larangan masuk di perbatasan laut, darat, dan udara, Minggu 3 Januari 2021.

Dilansir dari Antara, warga asing dan pendatang lainnya tetap diminta untuk tidak berada di Inggris, Afrika Selatan, dan negara-negara lain yang melaporkan wabah COVID-19 jenis baru, selama 14 hari sebelum memasuki Arab Saudi.

Otoritas di Arab Saudi pada 21 Desember 2020 menutup perbatasan dan memberhentikan sementara layanan penerbangan internasional komersial guna mencegah varian baru COVID-19 masuk ke negara tersebut.

Baca Juga: Ingin Jadi Tuan Rumah Asian Games 2030, Arab Saudi Minta Dukungan Indonesia

Larangan itu kemudian diperpanjang pada 28 Desember 2020 selama satu minggu. Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi mengatakan pihaknya akan terus mengamati dan meninjau perkembangan terbaru seraya memperbolehkan warga asing dan maskapai penerbangan asing keluar dari Arab Saudi.

Baca Juga: Putra Mahkota Arab Saudi Disuntik Dosis Pertama Vaksin Covid-19

Saat larangan itu berlaku, distribusi barang dan jasa tetap berjalan normal. Beberapa negara di dunia, termasuk Indonesia, menutup perbatasannya untuk warga negara asing selama satu sampai dua minggu demi mencegah penularan dua varian baru COVID-19 yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.

Varian baru COVID-19 di Inggris, yang diberi nama B.1.1.7, telah ditemukan di Singapura, Vietnam, Malaysia, Brazil, Kanada, dan Amerika Serikat. Meskipun belum ada penelitian yang lengkap terkait varian baru itu, beberapa peneliti lewat laporannya meyakini COVID-19 jenis baru itu lebih mudah menular.

Baca Juga: Dua Pekerja Migran Indonesia di Arab Saudi Diganjar Penghargaan

Kepala Laboratorium Rekayasa Genetika Terapan dan Protein Desain Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Wien Kusharyoto, bulan lalu mengatakan sejauh ini belum ada bukti konkret yang menunjukkan varian B.1.1.7 lebih mematikan daripada jenis lainnya.

Baca Juga: Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Gelar Pesta Mewah dengan 150 Model Seksi di Pulau Pribadinya

Namun, sebuah kajian di Inggris memperlihatkan varian baru itu 56 persen lebih mudah menular daripada jenis yang lain.

Ia menambahkan pengurutan genom (genome sequencing) harus dilakukan terlebih dahulu untuk mengetahui dan memeriksa kemungkinan varian baru COVID-19 itu telah masuk Indonesia.***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x