Redakan Ketegangan Soal Lintas Batas, Korsel Siap Semeja dengan Korut

- 19 Januari 2021, 12:17 WIB
ilustrasi latihan militer
ilustrasi latihan militer /pixabay

WARTA PONTIANAK- Komenterian pertahanan Korea Selatan (Korsel) memastikan siap semeja membahas masalah apa pun dengan Korea Utara (Korut) melalui saluran militer untuk meredakan ketegangan soal lintas batas.

Juru bicara kementerian Boo Seung-chan membuat pernyataan itu sehari setelah Presiden Moon Jae-in mengatakan bahwa kedua Korea dapat membahas latihan militer bersama antara Seoul dan Washington jika perlu melalui komite militer gabungan seperti yang disepakati pada 2018.

"Militer kami dapat membahas masalah apa pun dengan Korea Utara melalui pembicaraan militer, termasuk pertemuan komite gabungan militer antar-Korea, untuk meredakan ketegangan militer antara kedua Korea," kata Boo dalam penjelasan rutin yang dikutip dari laman koreatimes.co.kr

Baca Juga: Kasus Infeksi Baru di Korea Selatan Kurang Dari 400 untuk Hari ke-2, Kurva Virus Melamban

Menurutnya, sudah semestinya keduanya membahas secara bersama atas permasalahan yang ada.

"Menurut kesepakatan 19 September, kedua pihak seharusnya membahas masalah-masalah seperti latihan militer skala besar dan pembangunan senjata melalui komite gabungan," paparnya.

Di bawah pakta bernama Perjanjian Militer Komprehensif (CMA), kedua Korea sepakat untuk membentuk badan konsultasi militer bersama untuk membahas dan mengawasi pelaksanaan serangkaian tindakan pengurangan ketegangan. Pakta itu ditandatangani pada 2018 selama KTT antar-Korea yang diadakan di Pyongyang.

Baca Juga: Pecinta Korea Wajib Tahu, Ini Asal Usul Tteokbokki

Tetapi tidak ada diskusi tentang komite militer yang diharapkan terjadi di tengah kurangnya kemajuan dalam negosiasi denuklirisasi antara AS dan Korea Utara dan hubungan antar-Korea yang dingin.

Seoul dan Washington telah mengadakan latihan militer gabungan secara teratur, dan latihan musim semi seharusnya dilakukan sekitar bulan Maret.

Korea Utara telah lama menuntut diakhirinya latihan semacam itu, dan pemimpin Kim Jong-un juga mengulangi seruan itu bulan ini, dengan alasan itu sebagai masalah penting untuk meningkatkan hubungan lintas-perbatasan.

Presiden Moon pada hari Senin mengulangi sikap negaranya bahwa mereka bersifat defensif.

Juru bicara itu juga membantah beberapa kritik bahwa kesepakatan itu hampir dibatalkan.

Baca Juga: 5 Drama Korea dengan Cerita Monster Menyeramkan

"Sejak pakta ditandatangani, kedua Korea tidak melakukan tindakan permusuhan satu sama lain di zona penyangga yang telah disepakati, dan situasi militer di daerah perbatasan telah dikelola dengan cara yang stabil," kata Boo.

Berdasarkan pakta tersebut, kedua Korea juga setuju untuk menetapkan zona penyangga darat, udara dan laut di dekat perbatasan untuk mengurangi ketegangan dan mencegah bentrokan yang tidak disengaja.

Baca Juga: Berikut Drama Korea yang Akan Tayang 2021, Diantaranya Hospital Playlist 2

Ditanya tentang hotline militer antar-Korea, kementerian pertahanan mengatakan mereka tetap menganggur sejak Juni 2020, ketika Korea Utara berjanji untuk memutuskan semua jalur komunikasi dengan Selatan sebagai protes terhadap kegagalan Seoul untuk menghentikan pembelot mengirimkan selebaran anti-Pyongyang ke Korea Utara.***

Editor: Yuniardi

Sumber: Koreatimes


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x