Pandemi 2021, Presiden Suriah Beserta Istrinya Positif Covid-19

- 9 Maret 2021, 16:45 WIB
Ilustrasi virus corona (Covid-19) /
Ilustrasi virus corona (Covid-19) / /Foto : Freepik / /

WARTA PONTIANAK - Presiden Suriah Bashar al-Assad dan istrinya Asma dinyatakan positif COVID-19, setelah melakukan tes dan menunjukkan gejala-gejala ringan.

Dilansir dari Antara, Selasa 9 Maret 2021, Pimpinan Suriah dan istrinya, yang mengumumkan kesembuhan dari kanker payudara pada 2019 lalu, berada dalam kondisi baik dan akan terus bekerja di bawah isolasi di rumah, demikian pernyataan tersebut.

Suriah telah melihat lonjakan tajam kasus COVID-19 sejak pertengahan Februari.

Baca Juga: Norwegia Akan Memperketat Pembatasan Pertemuan Untuk Cegah Covid-19

Seorang anggota komite penasihat Virus Corona pemerintah mengatakan pada Reuters pekan lalu bahwa negara itu telah memulai program vaksinasi.

Para pejabat kesehatan dan bantuan mengatakan masih sulit untuk mengukur skala wabah secara keseluruhan, mengingat kurangnya fasilitas pengujian dalam sistem kesehatan yang rapuh. yang hancur akibat perang selama satu dekade. Hingga Minggu, Kementerian Kesehatan setempat melaporkan 10.374 infeksi dan 1.063 kematian terkait COVID-19 dari populasi sekitar 18 juta.

Assad bergabung dengan daftar pemimpin dunia yang dinyatakan positif COVID-19, bersama dengan Boris Johnson dari Inggris, Emmanuel Macron dari Prancis, dan mantan Presiden AS Donald Trump.

Baca Juga: Update Covid-19 di Kalbar, Total Kasus Capai 4.906 Orang

Para pekerja medis mengatakan otoritas telah meremehkan skala wabah tersebut untuk sebagian besar tahun lalu, ketika angka resmi tetap rendah di tengah kewalahannya rumah-rumah sakit dan pengumuman kematian muncul di surat kabar.

Pemerintah setempat membantah telah mengecilkan angka-angka tersebut, dan telah mengakui dalam dua bulan terakhir bahwa negara itu mungkin berada di ambang lonjakan besar. Mereka pun mendorong masyarakat untuk menggunakan masker, melaksanakan protokol kesehatan, dan menghindari area yang padat.

Baca Juga: 153 Personil Polres Singkawang Divaksin Covid-19

Para pejabat dan pengusaha mengatakan pemerintah yang terkena sanksi tidak dapat melakukan penguncian ‘lockdown’ secara penuh, mengingat keadaan ekonomi yang mengerikan dan kemiskinan yang meningkat.

Setelah perang selama satu dekade yang menewaskan ratusan ribu orang dan memaksa jutaan orang untuk pindah, pihak militer Assad telah merebut kembali sebagian besar negara dengan bantuan Rusia dan Iran.***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x