Norwegia Akan Memperketat Pembatasan Pertemuan Untuk Cegah Covid-19

- 8 Maret 2021, 20:44 WIB
Norwegia memperingatkan risiko vaksinasi untuk pasien lansia yang sakit setelah 23 Orang meninggal.*
Norwegia memperingatkan risiko vaksinasi untuk pasien lansia yang sakit setelah 23 Orang meninggal.* / Pixabay /

WARTA PONTIANAK - Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg, menyatakan negara itu kemungkinan akan membutuhkan pembatasan yang lebih kuat untuk memerangi kebangkitan terbaru infeksi virus corona.

"Di depan kita ada bukit lain yang harus didaki, mungkin dengan langkah-langkah nasional yang lebih ketat sebelum kita dapat melonggarkan dan kemudian mencabut pembatasan," kata Solberg, Senin 8 Maret 2021, dilansir dari Antara.

Dia tidak menguraikan tindakan langkah tambahan apa yang diperlukan untuk mengekang wabah COVID-19.

Baca Juga: Batasi Perayaan Natal, Tahun Baru, Ini Kebijakan PM Norwegia

Tingkat infeksi corona di negara Nordik itu masih merupakan salah satu yang terendah di Eropa. Tetapi, kebangkitan baru-baru ini dalam kasus COVID-19 menimbulkan kekhawatiran bahwa gelombang ketiga wabah mungkin sedang berlangsung.

Di wilayah ibu kota, tempat varian lebih menular yang pertama kali diidentifikasi di Inggris sebagai B.1.1.7, sekarang mendominasi. Toko-toko toko-toko nonesensial sudah tutup sementara restoran hanya diperbolehkan menyediakan layanan bawa-pulang dan beberapa sekolah tutup.

Baca Juga: Update Covid-19 di Kalbar, Total Kasus Capai 4.906 Orang

Hingga 4 Maret, negara berpenduduk 5,4 juta itu memvaksin hampir 377.600 orang dengan dosis pertama, dan hampir 200.700 juga telah menerima dosis kedua, menurut data Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia.***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah