Peluncuran Rudal Korea Utara Membuat Jepang Waspada Jelang Olimpiade Tokyo

- 25 Maret 2021, 15:17 WIB
Korea Utara menembakan dua rudal di lepas pantai baratnya selama akhir pekan dalam uji senjata pertama yang diketahui publik sejak Joe Biden menjabat sebagai presiden pada Januari, para pejabat di Amerika Serikat mengatakan pada hari Selasa, ketika pemerintah mengatakan tetap terbuka untuk pembicaraan dengan Pyongyang
Korea Utara menembakan dua rudal di lepas pantai baratnya selama akhir pekan dalam uji senjata pertama yang diketahui publik sejak Joe Biden menjabat sebagai presiden pada Januari, para pejabat di Amerika Serikat mengatakan pada hari Selasa, ketika pemerintah mengatakan tetap terbuka untuk pembicaraan dengan Pyongyang /Aljazeera/Reuters

WARTA PONTIANAK – Korea Utara meluncurkan dua rudal balistik yang mengarah ke laut Jepang pada hari Kamis, 25 Maret 2021.

Penjaga pantai Jepang mengatakan, rudal pertama terdeteksi pada pukul 7 pagi waktu setempat dan terbang sekitar 420 km (260 mil), diikuti oleh rudal kedua 20 menit kemudian yang terbang sekitar 430 km.

Dilansir dari Reuters, Kepala Staf Gabungan Jepang dan Korea Selatan melaporkan bahwa dua "rudal jarak pendek ditembakkan ke laut antara semenanjung Korea dan Jepang dari pantai timur Korea Utara,” ujarnya.

Badan intelijen Korea Selatan dan AS sedang menganalisis data peluncuran tersebut untuk mendapatkan informasi tambahan, kata JCS dalam sebuah pernyataan.

Uji coba rudal balistik jarak pendek akan menjadi langkah maju dari uji coba rudal jelajah akhir pekan yang dilakukan Korea Utara.

Baca Juga: Korea Utara Tembakkan Rudal Balistik, Beri Peringatan kepada Presiden AS Joe Biden

Dan memungkinkan Korea Utara untuk meningkatkan teknologi nuklirnya sambil mengirimkan tanggapan yang proporsional terhadap latihan militer AS-Korea Selatan baru-baru ini.

Peluncuran tersebut membayangi dimulainya estafet obor Olimpiade di Jepang, yang mana empat bulan lagi akan berlangsung Olimpiade musim panas di Tokyo.

"Peluncuran pertama hanya dalam waktu kurang dari satu tahun merupakan ancaman bagi perdamaian dan stabilitas di Jepang dan kawasan Asia serta melanggar resolusi PBB," kata Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dalam komentar yang disiarkan oleh penyiar publik NHK.

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah