China dan Myanmar Pegang Rekor Terburuk dalam Kasus Pelanggaran Kebebasan Beragama

- 21 April 2021, 12:41 WIB
Demonstran etnis Uighur ambil bagian dalam protes terhadap China, di Istanbul, Turki 1 Oktober 2020. /Dok Reuters via Business Insider
Demonstran etnis Uighur ambil bagian dalam protes terhadap China, di Istanbul, Turki 1 Oktober 2020. /Dok Reuters via Business Insider /

WARTA PONTIANAK - Pelanggaran kebebasan beragama meningkat dan penganiayaan terjadi di lebih dari 25 negara di seluruh dunia.

Baca Juga: Pemerintah China Boikot Nike dan H&M Karena Komentari Muslim Uighur di Xinjiang

Menurut sebuah laporan oleh badan amal di Vatikan, China dan Myanmar merupakan negara yang memiliki rekor terburuk di antara negara-negara lainnya.

Dikutip Warta Pontianak dari Reuters, laporan kebebasan beragama di dunia, dari tahun 2019-2020 yang dikeluarkan pada hari Selasa 20 April 2021 mengatakan bahwa, di beberapa negara seperti Nigeria, Turki, dan Pakistan, prasangka terhadap agama minoritas membuat penduduk setempat menyalahkan mereka atas pandemi Covid-19.

Laporan setebal 800 halaman itu disiapkan oleh Aid to the Church in Need International (ACN), sebuah badan amal Katolik sedunia yang mempelajari pelanggaran kebebasan semua agama.

Baca Juga: Pelaku Pencurian Puluhan Sepeda Motor di Mempawah Diringkus Polisi saat Mandi

Laporan terakhir menempatkan 26 negara dalam kategori "merah" yang menunjukkan adanya penganiayaan, lebih banyak dibandingkan dengan 21 negara pada saat laporan terakhir dua tahun lalu.

Hal tersebut menempatkan 36 negara dalam kategori "oranye" yang menunjukkan banyaknya diskriminasi, dibandingkan dengan 17 dua tahun lalu.

Laporan tersebut menggambarkan diskriminasi yang terjadi seperti, hukum atau aturan berlaku hanya untuk kelompok tertentu, tidak untuk semua orang.

Dan terjadi penganiayaan seperti, ketika ada kebijakan pemerintah untuk menundukkan orang berdasarkan agama.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x