Jepang Akhirnya Terapkan Keadaan Darurat Covid Untuk 4 Kota

- 23 April 2021, 22:03 WIB
Ilustrasi Virus Corona. Tetapkan keadaan daruat mulai 25 April 2021, Menteri Ekonomi Jepang menyatakan pihaknya harus benar-benar membatasi pergerakan orang.
Ilustrasi Virus Corona. Tetapkan keadaan daruat mulai 25 April 2021, Menteri Ekonomi Jepang menyatakan pihaknya harus benar-benar membatasi pergerakan orang. /Pixabay

WARTA PONTIANAK - Pemerintah Jepang akhirnya menerapkan keadaan darurat untuk Tokyo, Osaka dan dua prefektur lainnya mulai dari 25 April hingga 11 Mei, saat Jepang berjuang untuk mengatasi pandemi yang muncul kembali hanya tiga bulan sebelum Olimpiade.

Di bawah keadaan darurat baru untuk 25 April hingga 11 Mei, pemerintah akan meminta restoran, bar, dan tempat karaoke yang menyajikan alkohol untuk ditutup, dan acara olahraga besar diadakan tanpa penonton, kata Menteri Ekonomi Yasutoshi Nishimura.

"Kami benar-benar harus membatasi pergerakan orang, dan kami harus melakukannya dengan tegas," kata Nishimura, berbicara di awal pertemuan dengan panel ahli untuk membahas langkah-langkah yang diusulkan, seperti dilansir dari Reuters, Jumat 23 April 2021.

"Kami membutuhkan tindakan yang kuat, pendek dan fokus," katanya, meminta orang untuk "mengingat musim semi lalu dan tinggal di rumah."

Baca Juga: Tuding Warkop di Jalan Reformasi Sumber Penularan Covid-19, Sutarmidji: Wali Kota 'Ngape' Takut Nutup Jam 21?

Pusat perbelanjaan dan ritel yang memiliki luas lebih besar dari 1.000 meter persegi juga akan diminta untuk tutup dan perusahaan memberikan tunjangan yang lebih besar bagi orang-orang untuk bekerja dari rumah.

Keadaan darurat juga akan mencakup Kyoto dan Hyogo. Sementara itu libur panjang di Jepang diharapkan secara resmi disetujui pada Jumat malam.

Keempat prefektur yaitu Tokyo, Osaka, Kyoto, dan Hyogo mencakup hampir seperempat populasi Jepang. Jepang sejauh ini menghindari penyebaran pandemi eksplosif yang telah melanda banyak negara. Ada total sekitar 550.000 kasus dan 9.761 kematian.

Tetapi peningkatan infeksi terbaru telah memicu tanda bahaya dengan lonjakan kasus pada varian baru COVID-19 dan kekurangan tempat tidur di rumah sakit yang terjadi di beberapa wilayah, sementara upaya vaksinasi Jepang tetap lamban.

Halaman:

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x