Benarkah Makan Bawang dan Garam Bisa Negatif Covid-19? Begini Faktanya!

- 22 April 2021, 19:02 WIB
Tangkapan layar benarkah makan bawang dan garam bida merubah positif Covid-19 menjadi negative
Tangkapan layar benarkah makan bawang dan garam bida merubah positif Covid-19 menjadi negative /@Dilipkumar28/Twitter/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK - Beredar kabar jika memakan bawang mentah dan garam bisa membuat hasil positif Covid-19 berubah menjadi negatif.

Hal ini disampaikan oleh akun Twitter @Dilipkumar28 yang diunggahnya pada 19 April 2021, dimana dalam video itu menjelaskan bahwa mengonsumsi bawang mentah dan garam akan membuat sesorang yang positif Covid-19 menjadi negatif setelah 15 menit.

Dilansir dari turnbackhoax, dari hasil penelusuran media India, Vishvasnews, tidak ada informasi dari kementerian setempat perihal penggunaan kedua benda itu. Informasi yang sama juga tidak ditemukan dalam laman Lembaga Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Indomie Bagi-bagi Hadiah Seribu Jam Tangan Pintar dan Perangkat Seluler, Begini Faktanya

Melansir dari situs thequint.com, hingga 19 April 2021, baik WHO maupun otoritas kesehatan di India tidak menyarankan pengobatan rumahan apa pun sebagai obat untuk COVID-19. Para ilmuwan dari Jerman telah membuat hipotesis tentang penggunaan bawang dalam pengobatan COVID-19 tetapi sejauh ini belum ada eksperimen yang dilakukan untuk membuktikan hipotesis tersebut.

Dr S Krishnaswamy, salah satu pendiri Indian Scientists Response to COVID-19, dan Pensiunan Profesor Bioinformatika, Universitas Madurai Kamraj, mengatakan bahwa klaim tersebut tidak benar.

Dr Krishnaswamy mengatakan bahwa meski bawang merah dan bawang putih memiliki senyawa yang menunjukkan aktivitas antivirus, mereka tidak dapat menyembuhkan COVID-19 atau membuat satu tes menjadi negatif.

Baca Juga: Habib Rizieq Shihab Disiksa Densus 88? Ini Fakta Sebenarnya!

Faktanya, tidak ada informasi dari kementerian setempat perihal penggunaan kedua benda itu. Informasi yang sama juga tidak ditemukan dalam laman Lembaga Kesehatan Dunia (WHO). ***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: turnbackhoax


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x