Lawan Israel, Ini Profile Faksi Hamas Palestina

- 14 Mei 2021, 09:45 WIB
Kelompok militan Palestina, Hamas
Kelompok militan Palestina, Hamas /Abed Rahim Khatib/Flash90/

WARTA PONTIANAK - Sepekan ini konflik Israel-Palestina kian memanas.

Kedua negara saling serang dengan menembakkan rudal ke wilayah vital dan pemukiman.

Sebagai contoh, kelompok militan Hamas terus menggempur Israel dengan menembakkan roket ke kota-kota Israel.

Baca Juga: Ini Kesaksian WNI di Tengah Perang Israel-Hamas

Serangan itu dilakukan Hamas sebagai pembalasan atas tindakan kekerasan polisi Israel di Masjid Al Aqsa.

Hingga hari ini Kamis, 13 Mei 2021, sebagaimana diwartakan Al Jazeera, jumlah korban tewas di Jalur Gaza kini meningkat menjadi 83 orang. Sementara di pihak Israel, terdapat 6 tentara yang tewas.

Lantas siapa itu Hamas dan mengapa menyerang Israel?

Dikutip dari pikiran-rakyat.com, Jumat 14 Mei 2021, Hamas merupakan kelompok yang mengontrol Gaza dan menjadi gerakan politik Islam militan yang tidak mengakui Israel.

Namun, Hamas diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Israel, Amerika Serikat, Jepang, Uni Eropa, dan Kanada.

Kelompok militan ini memiliki sayap militer yang disebut Brigade Izz ad-Din al-Qassam, yang juga diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Inggris, Australia, Selandia Baru dan Paraguay.

Diwartakan Sky News, sejak tahun 2006, Hamas telah menguasai Gaza, lokasi terletak di antara Israel dan Laut Mediterania.

Zona penyangga Israel besar di Gaza, yang hanya seluas 365 km persegi (141 sqmi), berarti sebagian besar tanah tidak dapat ditinggali.

Kekurangan air, obat-obatan dan listrik adalah hal biasa, di mana Gaza mengandalkan Israel untuk pasokannya.

Mengutip Wall Street Journal, Israel dan Hamas telah berperang tiga kali sejak kelompok militan itu menguasai Jalur Gaza pada 2007.

Baca Juga: Mohamed Salah Minta Pemimpin di Dunia Bantu Hentikan Konflik Israel-Palestina

Pemimpin Hamas, Ismail Haniya mengatakan kelompoknya siap jika Israel meningkatkan serangannya di Jalur Gaza yang terkepung.


“Jika mereka (Israel) ingin meningkatkan, perlawanan sudah siap; dan jika mereka ingin berhenti, perlawanan sudah siap, ”kata Haniya pada Selasa, 11 Mei 2021.

Permusuhan dengan Israel semakin Panas setelah Hamas mengeluarkan ultimatum dan menuntut agar Israel keluar dari kompleks Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem karena tindakan keras terhadap warga Palestina.

"Kami memiliki hak untuk menanggapi serangan Israel dan melindungi kepentingan rakyat kami selama pendudukan Israel terus meningkat," kata Haniya.

Tentara Israel mengatakan sekitar 1.500 roket telah ditembakkan dari Gaza ke berbagai lokasi di Israel.

Beberapa negara muslim termasuk Turki mengecam tindakan Israel terhadap warga Palestina.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan bahkan menelepon Presiden Rusia, Vladimir Putin dan meminta komunitas internasional harus 'memberi Israel pelajaran yang kuat dan mencegah' atas perilaku negara Yahudi itu terhadap Palestina.


Erdogan juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera campur tangan dengan memberi 'pesan yang tegas dan jelas' kepada Israel.*** Julkifli Sinuhaji/pikiran-rakyat

Editor: Suryadi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x