Ribuan Warga Mengungsi untuk Hindari Gelombang Panas dari Kebakaran Ribuan Hektar Hutan di Kanada

- 4 Juli 2021, 11:56 WIB
Gelombang panas sebabkan kebakaran hutan di Kolombia
Gelombang panas sebabkan kebakaran hutan di Kolombia /Twitter/@BCGovFireInfo/

WARTA PONTIANAK - Penduduk di beberapa bagian British Columbia telah diperintahkan untuk mengungsi ketika kebakaran hutan berkobar di seluruh provinsi Kanada menyusul gelombang panas rekor yang menurut para pejabat berkontribusi pada ratusan kematian.

Sekitar tengah hari pada hari Sabtu, 176 kebakaran dianggap aktif di seluruh SM, termasuk 76 yang dilaporkan selama dua hari terakhir, menurut dashboard BC Wildfire Service.

Distrik Regional Thompson-Nicola, yang mencakup 11 kota di pusat provinsi, mengatakan sembilan perintah evakuasi yang mendesak warga untuk segera meninggalkan rumah mereka aktif pada Sabtu sore. Empat peringatan evakuasi, yang menyarankan warga untuk bersiap pergi dalam waktu singkat.

Baca Juga: Ribuan Warga Mengungsi usai Gunung Taal Muntahkan Gas Beracun

“Secara umum, kami tiga minggu lebih cepat dari siklus pengeringan kami,” kata Cliff Chapman, direktur operasi regional untuk BC Wildfire Service, mengatakan kepada wartawan pada Jumat sore, seperti dilansir CBC News.

“Ini tidak benar-benar sebanding dengan musim di masa lalu hanya karena gelombang panas yang terjadi pada bulan Juni.”

Chapman mengatakan sekitar 12.000 sambaran petir dilaporkan di seluruh provinsi pada hari Kamis saja, CTV News juga melaporkan.

Kebakaran terjadi setelah provinsi paling barat Kanada mengalami suhu yang memecahkan rekor selama seminggu terakhir, dengan desa Lytton, sekitar 275km (170 mil) timur laut Vancouver di pedalaman SM, memecahkan rekor di seluruh negeri beberapa hari berturut-turut.

Lytton memerintahkan evakuasi masyarakat luas setelah kebakaran besar terjadi minggu ini, memaksa penduduk untuk melarikan diri. Media lokal melaporkan setidaknya dua orang tewas, media lokal melaporkan.

Baca Juga: 50 Ribu Orang Dievakuasi Akibat Kebakaran Hutan di Gunung Meja Afrika Selatan

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x