Network
WARTA PONTIANAK - Ketika ketegangan antara Beijing dan China Taipei tetap pada leve tertinggi dalam beberapa dekade terakhir, Diplomat Tinggi Amerika Serikat (AS) menyebut, bahwa AS ingin memperdalam hubungannya dengan Taiwan dan akan bekerja untuk melawan pengaruh jahat China.
Sandra Oudkirk, Direktur baru Institut Amerika di Taiwan, kedutaan besar AS secara de facto mengatakan pada hari Jumat 29 Oktober 2021 waktu setempat, bahwa Washington tetap sangat berkomitmen untuk Taiwan dan secara aktif bekerja di bidang kerja sama baru seperti keamanan siber dan rantai pasokan.
“Kami berkomitmen untuk memperdalam hubungan kami dengan Taiwan,” katanya, seraya menambahkan dukungan AS untuk Taiwan adalah kokoh seperti dikutip dari Aljazeera, Jumat 29 Oktober 2021.
Baca Juga: Sultan Hassanal Bolkiah Sebut Myanmar Bagian dari Keluarga ASEAN
Komentar itu muncul setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyerukan negara-negara anggota PBB untuk mendukung partisipasi Taiwan di organisasi tersebut dan badan-badan internasional yang berafiliasi dengannya, sesuatu yang telah diupayakan Taiwan sejak kehilangan kursi yang mewakili China pada tahun 1971.
China, yang menganggap Taiwan memiliki pemerintahan sendiri sebagai provinsi yang membangkang, dengan cepat menegaskan kembali penentangannya terhadap langkah semacam itu.
Para pengamat mengatakan, meningkatnya ketegangan akan meningkatkan risiko konfrontasi antara China dan AS, yang mempertahankan hubungan tidak resmi dengan Taiwan, termasuk mendukung kemampuan pulau itu untuk mempertahankan diri.
Pekan lalu, Presiden AS Joe Biden tampaknya memutuskan kebijakan AS yang sudah berlangsung lama terhadap Taiwan, yang diamanatkan dalam undang-undang 1979, tentang “ambiguitas strategis”.
Baca Juga: Mayat Bocah Dibiarkan Membusuk dalam Rumah Selama 1 Tahun usai Dianiaya
