Polisi dan Pasukan Keamanan Israel Intai Umat Muslim yang Hendak ke Masjid Al Aqsa

- 29 April 2022, 23:14 WIB
Tentara Israel di Masjid Al Aqsa
Tentara Israel di Masjid Al Aqsa /Oatuu/

WARTA PONTIANAK – Polisi dan pasukan keamanan Israel dikabarkan menutup akses menuju Kota Tua Yerusalem.

Sehingga hal ini memaksa jamaah Palestina menggunakan rute yang lebih jauh untuk mencapai Masjid Al Aqsa.

Tidak hanya itu, Israel juga mengerahkan pasukan dengan jumlah besar untuk ditempatkan di gerbang menuju Masjid Al Aqsa. Pasukan tersebut memeriksa kartu identitas jamaah, dan melakukan pengecekan secara fisik untuk beberapa jamaah.

Sementara d sisi lain, polisi Israel memperketat langkah-langkah keamanan mereka di sekitar Masjid Al Aqsa.

Hal ini terjadi pada minggu terakhir bulan suci Ramadan, dimana ratusan ribu jamaah Palestina hendak melaksanakan salat Jumat.

Diketahui, lebih dari 160.000 jamaah Palestina menjalankan salat Jumat di Masjid Al Aqsa yang sedang diduduki pasukan Israel.

Sementara jamaah yang hadir sebagian besar berasal dari Yerusalem, Tepi Barat, dan kota-kota Arab di Israel.

Baca Juga: Yordania Desak Israel Hormati Status Quo Masjid Al Aqsa

Pelaksanaan ibadah tersebut berlangsung di tengah munculnya desas-desus soal pihak Israel yang melarang jamaah Palestina masuk ke Masjid Al Aqsa. Kendati demikian, salat Jumat berlalu dengan damai.

Seperti diketahui, Masjid Al Aqsa merupakan situs suci ketiga dalam Islam.

Sebelumnya pada Jumat dini hari, lebih dari 42 jemaah di dalam Masjid Al-Aqsa terluka dalam serangan Israel di Masjid Al Aqsa. Serangan itu menjadi serangan pertama dari serangkaian serangan yang hampir setiap hari terjadi sejak 15 April.

Polisi Israel telah menggunakan kekerasan secara brutal terhadap jamaah Muslim yang hendak melaksanakan ibadah pada hari-hari terakhir bulan suci Ramadhan.

Baca Juga: Indonesia Kutuk Aksi Kekerasan Israel ke Warga Palestina di Masjid Al Aqsa

Polisi bersenjata lengkap menyerbu kompleks Masjid Al Aqsa melalui Gerbang Bab al-Maghariba yang dijaga ketat, menduduki atap beberapa bangunan.

Selain itu, mereka menembakkan peluru baja berlapis karet, granat kejut dan tabung gas air mata yang melukai 42 orang.

"Bahwa petugas medisnya memberikan perawatan kepada 42 orang, sebagian besar dengan cedera tubuh bagian atas, dan memindahkan 22 dari mereka ke Rumah Sakit al-Makassed," kata Bulan Sabit Merah Palestina.

Polisi pada awalnya menolak akses petugas medis ke dalam kompleks, dan secara brutal menyerang seorang petugas medis yang berujung pada memar di sekujur tubuhnya.

Baca Juga: Cek Dulu! Benarkah Masjid Al-Aqsa Dibakar Tentara Yahudi, Faktanya Beberkan Ini

Otoritas pasukan Israel telah meningkatkan pengerahan polisi di Yerusalem dengan sekitar 3.000 petugas menjelang salat Jumat terakhir di bulan Ramadhan.

Polisi telah memperketat pembatasan terhadap warga Palestina yang berbondong-bondong dari Tepi Barat ke Yerusalem melalui pos pemeriksaan.

Termasuk di Qalandia dan Pos Pemeriksaan 300 yang memiliki staf permanen, di utara dan selatan kota yang diduduki, untuk salat Jumat terakhir di bulan suci.

Baca Juga: Masjid Al Aqsa Diserang Israel Saat Salat Tarawih, Fahri Hamzah: Musnahkanlah Segala Kezaliman

Disclaimer : Sebelumnya artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul “Pasukan Israel Mengintai, Ratusan Ribu Warga Palestina Sholat Jumat Terakhir Ramadhan di Masjid Al Aqsa”. *** (Pikiran-Rakyat.com/Rully Nuril Huda)

Editor: Yuniardi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah