Warga Korsel Berbondong-bondong Beli Garam sebelum Jepang Buang Air Radioaktif ke Laut

- 30 Juni 2023, 00:40 WIB
Ilustrasi Garam/pixabay
Ilustrasi Garam/pixabay /

"Sebagai ibu yang membesarkan dua anak, saya tidak bisa dia mematung dan tidak berbuat apa-apa. Saya ingin memberi mereka makan dengan aman," sambung dia.

Usaha menimbun garam dan barang-barang lain ini membuat harga garam di Korea Selatan pada Juni melonjak hampir 27 persen dibandingkan dengan harga dua bulan lalu, meskipun pemerintah mengatakan cuaca dan produksi yang lebih rendah juga menjadi penyebabnya.

Untuk mengatasi soal ini, pemerintah melepaskan stok garam sekitar 50 metrik ton sehari, dengan diskon 20 persen dari harga pasar hingga 11 Juli 2023, kata Wakil Menteri Perikanan Song Sang-keun.

Otoritas perikanan Korea Selatan menyatakan akan terus mengawasi peningkatan radioaktivitas di ladang garam. Korea Selatan melarang makanan laut dari perairan dekat Fukushima di pantai timur Jepang.

Baca Juga: Usai Keluar Lima Tahun Silam, AS Diperkirakan akan Jadi Anggota UNESCO

China juga mengkritik rencana Jepang membuang air tercemar radioaktif itu dan menuduhnya kurang transparan sembari menyebut hal itu mengancam lingkungan laut dan kesehatan warga dunia.

Jepang mengatakan telah memberikan penjelasan yang rinci yang berdasarkan sains tentang rencananya tersebut ke negara-negara tetangga.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan pekan lalu Jepang menyadari peningkatan pemahaman tentang masalah ini meskipun pembeli garam tidak begitu terlihat di toko-toko Seoul pekan ini.

"Saya datang untuk membeli garam tapi sudah habis," kata Kim Myung-ok (73), berdiri di rak supermarket yang kosong.

"Pembuangan air radioaktif itu mengkhawatirkan. Kami memang sudah tua dan sudah cukup untuk hidup, tapi saya mengkhawatirkan masa depan anak-anak," tambah dia.***

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x