Bakar Petasan dalam Jumlah Besar saat Perayaan Diwali, Ratusan Juta Rakyat India Hirup Udara Beracun

- 16 November 2020, 09:24 WIB
Ilustrasi petasan
Ilustrasi petasan /Pixabay/

WARTA PONTIANAK - Setelah pelaksanaan Diwali (festival cahaya dalam ajaran Hindu), ratusan juta warga di wilayah India bagian Utara dikabarkan harus menghirup udara beracun pada hari Minggu, 15 November 2020,

Hal itu terjadi setelah orang-orang menentang adanya larangan penggunaan petasan dalam perayaan Diwali.

Akibatnya, Ibu Kota New Delhi ditutupi oleh kabut tebal, dengan tingkat polusi rata-rata 9 kali di atas ambang aman menurut organisasi kesehatan dunia (WHO).

Baca Juga: Dokter di India Tertipu dengan Membeli Lampu Aladin Palsu

 

Menjelang perayaan Diwali, seperti diberitakan Pikiranrakyat.com berjudul "Satu Hari Setelah Festival Diwali, Warga India Utara Hirup Udara Beracun"  Ketua Menteri di wilayah kota Delhi, Arvind Kejriwal telah menyampaikan larangan terkait penggunaan dan penjualan petasan.

Tetapi nampaknya kebijakan tersebut sulit untuk dilaksanakan, karena orang-orang tetap menggunakan petasan dalam perayaan Diwali tersebut.

Hingga minggu pagi, orang-orang berpesta pora dengan membakar petasan dalam jumlah besar.

Kegiatan tersebut menyebabkan penduduk dan para pecinta lingkungan yang merasa marah, mengeluh melalui media sosial mereka mengenai kesulitan bernapas dan mata yang perih.

Salah satu orang yang menyampaikan keluhannya adalah pendiri kelompok lingkungan non-profit ‘Swechha’, Vimlendu Jha.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah