Warga Sungai Dungun Desak Kades Tutup Aktifitas PT MDP yang Tak Berizin

12 Januari 2021, 12:17 WIB
Perwakilan Warga Melayangkan Protes Dan Melakukan Aksi Agar Pihak PT MDP Tidak Beraktifitas Sebelum Kantongi Izin Dari Pemerintahan Desa Sungai Dungun /Hamzah/

WARTA PONTIANAK - Sejumlah warga di daerah Sungai Dungun Kecamatan Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah melakukan protes keras dengan mendatangi rumah kediaman Kades Sungai Dungun, untuk meminta Kades menutup aktifitas bongkar muat truk CPO milik PT MDP pada Senin 11 Januari 2021.

Kedatangan warga karena lokasi aktifitas bongkar muat truk tangki CPO milik PT Marga Dinamik Perkasa (MDP) sering terjadi kecelakaan.

Yadi salah seorang perwakilan masyarakat kepada Warta Pontianak mengatakan, jika k eberadaan aktifitas perusahaan MDP selama ini memang meresahkan warga.

Baca Juga: Warga Pontianak Meninggal Dunia usai Tabrak Truk Tangki Pembawa CPO Milik PT MDP di Sungai Kunyit

"Apalagi aktifitasnya yang sangat padat, keluar masuk kendaraan pun tanpa ada pemandu dan rambu rambu, serta tak adanya lampu penerang jalan dimalam hari," katanya.

Dikatakannya, bekas tanah kuning yang berserakan dijalan tanpa adanya penyiraman tentunya menimbulkan debu dan tentu saja hal seperti ini sangat menggangu warga dan pengendara yang melintas dijalan raya tersebut.

"Setiap hari mobil truck tangki parkir di pinggir jalan dengan semaunya, kami sebagai warga sering mengingatkan namun tak pernah digubris," tuturnya.

Oleh karena itu, dirinya berharap kepada pihak pemerintahan Desa Sungai Dungun agar bertindak cepat untuk mengatasi permasalahan ini sebelum terjadi kemarahan warga.

Kades Desa Sungai Dungun Kecamatan Sungai Kunyit, Karnaen saat ditemui Warta Pontianak dikediamanya membenarkan adanya tuntutan dan protes warganya terhadap aktifitas bongkar muat truk CPO di bawah PT MDP yang beraktifitas diwilayahnya.

Baca Juga: Sebuah Mobil Pengantri Minyak Di SPBU Sungai Bakau Besar Laut Terbakar

"Hal ini sudah sering mereka protes dan sudah beberapa kali kita lakukan pemberitahuan dan pertemuan pertemuan, bahkan kita pernah mengumpulkan warga serta tokoh masyarakat ditambah pihak BPD dan pihak perusahaan untuk menyelesaikan permasalahan ini apa yang menjadi keluhan masyarakat agar ditindak lanjuti,"jelasnya.

Memang dalam kegiatan ini PT MDP sepertinya tidak merespon, bahkan dirinya sendiri berulang kali menyampaikan langsung kepada Bapak Afwan yang menjabat sebagai HRD pada perusahaan tersebut.

"Jujur saja pak pihak perusahaan ini memang menjengkelkan, saya sebagai Kades seperti tak dianggap, sudah sering dan berulangkali kita sampaikan apa yang menjadi keluhan warga, seperti parkir kendaraan, debu tanah yang berserakan, minimnya lampu rambu lau lintas dan penerangan dimalam hari, semua saya sampaikan namun tak pernah digubris sama sekali," sesal Kades.

"Jika saja tabrakan yang menelan korban jiwa yang kemaren terjadi, itu adalah warga kami disini, pasti kami bakar kendaraanya," tambahnya berapi api.

Lebih lanjut Karnaen mengatakan sejak beroperasinya PT MDP kurang lebih dua bulan, diwilayahnya belum pernah melayangkan sehelai surat apapun yang berbentuk permohonan perizinan.

Baca Juga: Pesawat Sriwijaya SJ 182 Hilang Kontak, Keluarga Agus Minarni Asal Sengkubang Tunggu Kepastian

"Jadi kami dari pemerintahan Desa belum pernah mengeluarkan surat izin apapun terkait kegiatan PT MDP disini nanti saya bersama warga akan turun kelokasi beroprasinya perusahaan dan akan kami hentikan segala aktifitasnya, hal ini kami lakukan untuk menutup sementara segala kegiatan disitu,sebelum adanya perijinan pihak perusahaan belum boleh beraktifitas"tegasnya.

Sementara itu dilain pihak Afwan HRD PT Marga Dinamik Perkasa (MDP) saat dikonfirmasi Via WhatShapp, mengatakan, sebelum beroperasi pihaknya sudah meminta ijin terlebih dahulu kepada Kades setempat, dan sudah mengadakan sosialisasi pertemuan bersama warga. Dan di pertemuan tersebut secara lisan warga mengizinkan adanya operasional perusahaan di lingkungan tersebut.

"Sebelumnya sudah kami jelaskan kedepan akan ada beberapa gangguan yang mungkin akan sedikit lambat kami tangani karena perusahaan sedang dalam tahap proses akan pembangunan,"jelasnya.

Kalau dengan adanya perusahaan kami dianggap penyebab beberapa kali terjadinya kecelakaan mungkin juga perlu dianalisa kembali.

Sebab selama kami beroperasi baru sekali terjadi malam kemarin pada tanggal 9 Januari 2021 sekitar jam 10 malam.Kalau sebelum sebelumnya kami kurang tau, tapi yg melibatkan armada orang kami baru 1 kali saja terjadi,"jelasnya.

Lebih lanjut dikatakanya saya ketemu pak Kades mungkin sudah 5 atau 6 kali lupa saya pak,"cetusnya.

Dan pada setiap pertemuan tersebut kami selalu membahas tentang keberadaan perusahaan kami PT MDP dan minta saran dan petunjuk kepada beliau.

Baca Juga: Hindarkan Genangan Air dan Menabrak Truk CPO di Tikungan Tajam, Pengendara Motor Tewas di Tempat

Bahkan dari kami semua hal yg berkaitan dengan pekerjaan dilapangan kami minta agar warga sekitar dilibatkan.

"Jujur saja kalau ijin fisik memang belum dikeluarkan pak, tapi secara lisan saya sudah sering menghadap beliau dan beliau berstatement selama tidak ada kendala atau masalah dengan warga sekitar maka operasional dipersilahkan saja," pungkasnya."""

Editor: Faisal Rizal

Tags

Terkini

Terpopuler