Tingginya Kasus DBD di Kayong Utara, Abdul Muis : Hal Ini Harus Jadi Perhatian Bersama

20 Agustus 2023, 18:02 WIB
Anggota DPRD Kabupaten Kayong Utara, Abdul Muis /jal/

WARTA PONTIANAK – Semakin bertambahnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.

Hal tersebut sontak menjadi perhatian Presidium Majelis Daerah KAHMI Kabupaten Kayong Utara, yang juga merupakan Anggota DPRD Kabupaten Kayong Utara, Abdul Muis.

Menurutnya, pemerintah setempat harus segera melakukan langkah-langkah yang terstruktur dan sistematis, untuk mengatasi serta mengantisipasi makin bertambahnya warga Kayong Utara yang menjadi korban DBD.

"Mengingat jumlah yang kian hari kian bertambah, seharusnya menjadi acuan bagi pemerintah daerah untuk menetapkan langkah-langkah yang terukur dengan dampak yang dapat dilihat secara nyata hasilnya,” kata Abdul Muis kepada wartawan, Minggu 20 Agustus 2023.

Memang banyak logika klasik yang bisa diajukan, misalnya menyalahkan pola hidup masyarakat yang tidak membangun budaya bersih dan sehat. Akan tetapi, lanjut Abdul Muis, dalam kejadian yang sudah didepan mata, tentu Langkah-langkah penanganan mutlak harus dilakukan, karena langkah pencegahan atau preventif adalah langkah yang sulit diukur dengan cara yang cepat dan tepat lantaran masalah kebiasaan budaya masyarakat.

“Untuk mengubah sikap dan mental bukan pekerjaan yang mudah dan sebentar, hal ini dapat dilakukan secara terus menerus dengan tidak atau adanya kasus DBD itu sendiri," jelasnya.

Lantas Ia memberikan masukan agar penanganan dan pencegahan kasus DBD tersebut, dapat  dimulai dari tingkat desa, agar tidak bertambah lagi korban jiwa dari epidemi demam berdarah yang terjadi di Kabupaten Kayong Utara.

"Di hilirlah langkah yang musti segera dilakukan, yaitu bagaimana menyiapkan segala sarana dan prasarana tempat pengobatan pasien DBD itu sendiri. Melakukan upaya sampai ditingkat desa atau dusun dengan memberdayakan semua perangkat desa, guna mendeteksi warganya yang mungkin terserang gejala DBD, agar segera ditangani di tempat pelayanan Kesehatan, baik Puskesmas maupun rumah sakit. Sehingga, dengan sejak dini melakukan pengobatan diharapkan korban jiwa dapat dicegah," harapnya.

Baca Juga: Meski Belum Ditemukan Kasus DBD, Dinkes Sanggau Imbau Masyarakat Tetap Waspada

Abdul Muis lantas menyinggung tentang ketersediaan sarana prasarana serta ketersediaan obat, bahkan kesiapan sumber daya manusia terkait penanganan cepat bagi pasien yang diduga mengidap demam berdarah, agar tindakan terstruktur dari petugas kesehatan dapat dilakukan secara maksimal.

"Hal berikutnya adalah di tingkat Puskesmas dan Rumah Sakit. Pasokan obat-obatan dan alat alat penunjangnya harus dipastikan kesediaannya jangan sampai gara-gara persediaan obat obatan kurang menjadi pemicu kondisi pasien yang lebih parah lagi.

Sarana prasarana penunjang seperti ambulance juga harus disiapsediakan karena jika ada kasus yang tidak dapat ditangani, dapat segera dirujuk ke unit layanan Kesehatan.

“Kasus ambulance mogok kunci hilang dan tiadanya sopir juga patut dijadikan perhatian misal di Puskesmas yang terkadang agak abai mengenai hal ini,” ungkapnya.

Baca Juga: 31 Kasus DBD Ditemukan di Kayong Utara, 2 Diantaranya Meninggal Dunia

Yang terakhir adalah sumber daya manusia kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam penanganan DBD, agar wajib diperhatikan.

Jika dalam kondisi yang mendesak, Pemerintah daerah harus dapat menambah Sumber Daya jika dirasakan di Rumah Sakit misalnya kekurangan tenaga, jumlah tempat tidur pasien yang tersedia, tempat atau ruangan.

“Intinya perlu sinergisitas lintas sektor penangangan DBD yang kian hari kian mengkhwatirkan" tukas Abdul Muis. ***

Editor: Yuniardi

Tags

Terkini

Terpopuler