Peringati Hari Ibu ke-92, TP PKK Singkawang Gelar Swab Gratis

- 18 Desember 2020, 19:18 WIB
Pelaksaan tes Swab di Halaman Sekretariat TP PKK Kota Singkawang
Pelaksaan tes Swab di Halaman Sekretariat TP PKK Kota Singkawang /Mizar/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK – Tim Penggerak PKK Kota Singkawang menggelar pelaksanaan Swab (tes usap) gratis di halaman Sekretariat Tim Penggerak (TP) PKK Kota Singkawang, Jumat 18 Desember 2020.

Dengan penuh semangat, Ketua TP PKK Singkawang, Juli Wahyuni memberikan motivasi kepada peserta Swab gratis yang rata-rata adalah pengurus dan kader PKK dari tingkat Kelurahan sampai dengan Kota Singkawang.

“Ayo ibu-ibu yang semangat ya, tidak sakit kok, yang terpenting ada kerjasama antara kita dengan pihak medis, caranya bagaimana? Dengan mengikuti arahan para medis yang melaksanakan Swab pada kita, yang lemas, rileks dan jangan tegang," katanya.

Bahkan Juli menjadi orang pertama yang melakukan Swab dalam kesempatan tersebut.

Menurutnya Swab kali ini merupakan pengalaman dia yang ke dua kali selama ini.

Baca Juga: Ahli Epidemiologi Ingatkan Klaster Covid-19 Usai Pilkada

“Karena saya pernah di Swab, maka saya berani menyampaikan kepada peserta bahwa Swab ini tidaklah sakit. Adanya kekhawatiran masyarakat kalau mengikuti Swab hasilnya reaktif, justru hal inilah kita beruntung mengikuti Swab," ujarnya.

Juli mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu upaya TP PKK mendukung kegiatan yang dilaksanakan TP PKK  Pusat dan Provinsi Kalimantan Barat, dalam rangka memperkuat kegiatan surveilans 3T (Tracing, Testing dan Threatment) sekaligus edukasi kepada masyarakat bahwa TP PKK dalam hal ini juga peduli pada kegiatan pengendalian Covid-19.

“Penerapan praktik 3T (Tracing, Testing dan Treatment) sama pentingnya dengan penerapan perilaku 3M (Menggunakan masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak)," ungkapnya.

Baca Juga: Satgas Covid-19: Hindari Asumsi atau Pernyataan Kontraproduktif dengan Tujuan Program Vaksinasi

Kedua hal tersebut adalah upaya untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. Hanya saja, penerapan praktik 3T masih perlu ditingkatkan pemahamannya di masyarakat, mengingat masyarakat lebih mengenal 3M yang kampanyenya dilakukan terlebih dahulu dan gencar.

Juli menjelaskan, pelaksanaan Swab gratis ini dilaksanakan dalam memperingati Hari Ibu ke-92 Tahun 2020.

"Dalam peringatan hari Ibu ke-92 Tahun 2020, Tim Penggerak PKK mengambil upaya dengan mengadakan Swab/Rapid Test gratis kepada kaum perempuan. Ini adalah sebagai bentuk kepedulian PKK dalam menghadapi Pandemi Covid-19. Semoga dengan upaya ini dapat memberikan kontribusi untuk menekan penyebaran Covid-19," tuturnya.

Baca Juga: Tekan Kasus Aktif Covid-19 dengan Menggalakkan Disiplin Protokol Kesehatan

Hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW)  Kota Singkawang, Istri Handayani yang turut serta menjadi salah satu peserta Swab Gratis.

Istri mengungkapkan, program Swab gratis yang diselenggarakan oleh TP PKK adalah merupakan salah satu upaya yang sangat baik dan bijaksana dalam upaya berkontribusi mengurangi penyebarluasan Covid-19.

“Peringatah Hari Ibu dilaksanakan dengan aksi sosial dan aksi nyata oleh TP PKK Kota Singkawang dengan mengadakan Swab gratis untuk masyarakat," katanya.

Ditengah Pandemi Covid-19 sekarang ini, menurutnya suatu langkah yang sangat bijaksana untuk diluncurkan.

Baca Juga: Wiku: Sebagian Besar Daerah Memiliki Kasus Aktif Covid-19 di Bawah 100

Istri mengungkapkan pemeriksaan dini menjadi penting agar bisa mendapatkan perawatan dengan cepat. Tak hanya itu, dengan mengetahui lebih cepat, maka bisa menghindari potensi penularan ke orang lain.

Salah satu faktor yang menghambat masyarakat untuk ikut Swab adalah ketakutan atas stigma masyarakat.

"Sudah saatnya kita berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk membantu  pemerintah dalam mengimbau masyarakat agar tidak mengucilkan pasien Covid-19, namun memberikan dukungan dan keprihatinan agar stigma negatif di mata publik bisa menghilang” ungkap Istri.

Baca Juga: Sebelum Divaksinasi, Anda Perlu Tahu Efek Samping Vaksin Covid-19

Menurut Istri, meskipun vaksin Covid-19 nantinya sudah ditemukan dan bisa didistribusikan, namun perilaku 3M dan 3T harus tetap dijalankan.

"Kalau misalkan mendapatkan vaksin Mei atau Juni (2021), kebiasan terhadap 3M dan 3T harus tetap kita jalankan sampai pemerintah benar-benar memberikan informasi bahwa Covid-19 sudah tidak ada”, kata Istri.

Istri menambahkan, dengan 3M dan 3T sama pentingnya dan satu kesatuan, sehingga ada upaya untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 dengan melindungi diri dan sesama.

Baca Juga: Komunitas Ojek dan Wartawan Diajak Cegah Klaster Covid-19

"Saat ini 3M masih satu-satunya cara “vaksin” yang paling ampuh. Jadi kita harus konsisten dan jangan lengah untuk melakukan 3M. Bersamaan dengan itu kita semua serta masyarakat harus mendukung pelaksanaan 3T, terutama dalam hal testing. Karena apabila masyarakat tidak mau melakukan testing, maka tracing tidak akan terjadi,” tutupnya. ***

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x