Ahli Epidemiologi Ingatkan Klaster Covid-19 Usai Pilkada

- 18 Desember 2020, 15:17 WIB
Ahli epidemiologi dari Universitas Hasanuddin di Makassar, Prof Ridwan Amiruddin (kiri). Ia juga ketua Tim Covid-19 Gugus Tugas Sulawesi Selatan.
Ahli epidemiologi dari Universitas Hasanuddin di Makassar, Prof Ridwan Amiruddin (kiri). Ia juga ketua Tim Covid-19 Gugus Tugas Sulawesi Selatan. /ANTARA/HO/Facebook Prof Ridwan Amiruddin/

WARTA PONTIANAK - Ahli epidemiologi dari Universitas Hasanuddin di Makassar, Prof Ridwan Amiruddin, menyebut, harus diwaspai peningkatan kasus penularan dan penyebaran virus Korona penyebab Covid-19 usai pelaksanaan Pilkada serentak 2020 yang berlangsung pada 12 daerah di Sulawesi Selatan.

"Itu sudah jelas klaster Pilkada, ini kan sudah menunjukkan kasusnya," ungkap dia saat dikonfirmasi berkaitan dengan sejumlah calon kepala daerah dan simpatisannya terkonfimasi positif, Jumat 18 Desember 2020 sebagaimana diberitakan wartapontianak.pikiran-rakyat.com dikutip dari Antara.

Kekhawatiran tentang tercipta mega klaster Pilkada ini sudah sangat sering diutarakan secara terbuka oleh berbagai kalangan sehingga merebak desakan dan imbauan penundaan kembali Pilkada serentak 2020 yang dilaksanakan di sembilan provinsi dan 270 kabupaten/kota itu. Pada Pilkada 2020 ini diketahui ada lebih dari 110.000.000 pemilih.

Ketua tim konsultan Covid-19 Gugus Tugas Penanganan dan Percepatan Sulawesi Selatan ini menyebutkan, setelah pelaksanaan Pilkada, jumlah kasus cenderung mengalami peningkatan yang cukup siginfikan, berbeda saat sebelum Pilkada serentak. 

CBaca Juga: Tekan Kasus Aktif Covid-19 dengan Menggalakkan Disiplin Protokol Kesehatan

"Kasus harian sebelum Pilkada maksimal 150, sekarang naik di angka 300 kasus," kata guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin itu.

Untuk itu, patut diwaspadai penyebaran virus Korona di tengah masyarakat, mengingat hampir semua orang berada di kerumunan baik saat kampanye maupun menyalurkan hak pilihnya di TPS. Ia memprediksi, kasus orang terpapar akan terus meningkat.

"Besar peluang kasus ini akan naik terus sampai Januari tahun depan," ujar dia.

Saat ditanyakan apa langkah yang harus dilakukan masyarakat setelah ikut berkerumun, meski belum mengetahui terpapar atau tidak, kata dia, segera periksakan diri untuk mengetahui statusnya jangan sampai ikut menjadi penyebar virus.

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x