WARTA PONTIANAK – Pada 26 Desember 2004, menjadi peristiwa kelam bagi masyarakat Aceh karena pada saat itu, gelombang besar menyapu bersih sebagian besar wilayah pesisir Aceh yang dikenal dengan Peristiwa Tsunami Aceh.
Gempa dengan kekuatan 9,4 skala richter menimbulkan gelombang tinggi yang membuat ratusan ribu korban melayang. Setengah juta rumah penduduk dan bangunan lainnya hancur di terjang gelombang tinggi bahkan terdampak hingga ke 14 negara.
Tak hanya itu, korban yang selamat harus kehilangan anggota keluarganya akibat terseret ombak 10 hingga 20 meter, sehingga membuat banyak korban yang selamat harus mengungsi ke daerah yang aman.
Baca Juga: Mengharukan, Sudah 16 Tahun Korban Tsunami di Aceh ini Masih Tinggal di Shelter
Namun kini, Aceh sudah kembali pulih dari dampak peristiwa tersebut setelah bantuan dari berbagai pihak termasuk bantuan Internasional untuk membangun kembali Aceh walaupun membutuhkan waktu yang lama untuk mengembalikan aceh seperti sedia kala.
Sudah 16 tahun peristiwa tsunami Aceh berlalu, sehingga banyak kisah di balik peristiwa itu. Danbanyak juga warga Aceh yang bangkit dari peristiwa kelam dengan merantau ke daerah lain salah satunya Pontianak.
Cukup banyak warga Aceh yang bermukim di Pontianak ini, bahkan banyak diantaranya sudah menjadi warga Pontianak yang menggantungkan hidupnya di Kota yang dijuluki Kota Khatulistiwa.
Baca Juga: Peristiwa Tsunami Aceh dan Mengenang Upaya Pemulihan Selama Setahun
Mengenang 16 peristiwa Tsunami Aceh, warga Aceh yang berdomisili di Pontianak akan menggelar Doa bersama yang dikhususkan untuk mengenang arwah warga Aceh yang menjadi korban keganasan tsunami di Aceh yang rencananya akan digelar Sabtu 26 Desember 2020 malam.