Bahaya Deepfake, Manipulasi Realitas di Era Digital

- 26 April 2024, 19:00 WIB
Ilustrasi : Deepfake
Ilustrasi : Deepfake /Tangkapan Kayar/

WARTA PONTIANAK – Deepfake, video atau audio yang dimanipulasi secara realistis menggunakan kecerdasan buatan (AI), memunculkan bahaya laten di era digital.

Kemampuannya menyunting wajah dan suara seseorang ke dalam rekaman video atau audio yang sebenarnya tidak pernah ada, membuat deepfake berpotensi disalahgunakan untuk berbagai tujuan jahat. Berikut beberapa bahaya deepfake yang perlu diwaspadai:

  1. Disinformasi dan Propaganda:

Deepfake dapat digunakan untuk menyebarkan berita bohong (hoax) dan propaganda politik dengan sangat meyakinkan. Video atau audio yang dimanipulasi bisa menampilkan tokoh penting sedang menyampaikan pernyataan kontroversial yang dibuat-buat. Hal ini dapat merusak reputasi seseorang, memicu keresahan publik, dan mengganggu stabilitas sosial.

  1. Penipuan Keuangan:

Deepfake dapat digunakan untuk melakukan penipuan keuangan. Misalnya, deepfake bisa menampilkan CEO perusahaan memberikan instruksi transfer dana palsu, atau menampilkan keluarga terdekat meminta dikirimi uang dalam keadaan darurat yang direkayasa. Korban yang tidak jeli bisa tertipu oleh manipulasi deepfake ini.

  1. Pemerasan dan Cyberbullying:

Deepfake bisa menjadi senjata untuk memeras atau melecehkan seseorang secara online. Video atau audio yang menampilkan korban dalam situasi asusila atau memalukan bisa dibuat menggunakan deepfake, dan kemudian digunakan untuk mengancam atau memeras korban.

Baca Juga: Perjalanan Youtube, Mulai dari Platform Kencan Online Hingga Menjadi Situs Web Video Raksasa

  1. Kehilangan Kepercayaan:

Deepfake berpotensi mengikis kepercayaan masyarakat terhadap informasi yang diterima secara online. Lama-kelamaan, orang mungkin akan ragu terhadap semua video dan audio yang beredar di internet, karena sulit untuk dibedakan mana yang asli dan mana yang hasil manipulasi.

  1. Gangguan Keamanan Siber:

Deepfake dapat digunakan untuk mengelabui sistem keamanan berbasis pengenalan wajah atau suara. Misalnya, deepfake bisa digunakan untuk meretas akun media sosial seseorang atau mendapatkan akses ke data sensitif.

Deepfake adalah teknologi yang memiliki  potensi  positif  di  bidang  hiburan  dan  kreativitas.  Namun,  bahaya  deepfake  juga  tidak  bisa  diabaikan.  Dengan  meningkatkan  kesadaran  masyarakat  dan  terus  mengembangkan  upaya  pencegahan,  kita  dapat  memitigasi  risiko  deepfake  dan  mewujudkan  lingkungan  digital  yang  lebih  aman  dan  terpercaya. ***

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x