WARTA PONTIANAK – Masyarakat Transmigrasi SP4, Desa Mata-Mata, Kecamatan Simpang Hilir, Kabupaten Kayong Utara mendambakan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dapat menerangi rumah mereka, agar dapat menunjang proses belajar anak-anaknya di rumah.
Seperti yang diungkapkan Sahli, salah seorang warga trans SP4 Simpang Hilir, kepada wartawan, Sabtu 28 Februari 2021.
"Listrik merupakan kebutuhan pokok bagi warga kami. Selain sebagai penerangan, listrik juga menjadi kebutuhan kami, terutama anak-anak kami untuk belajar," cerita Sahli.
Ia juga menerangkan, saat ini telah ada instalasi kabel dan tiang yang terpasang, namun tidak mengalirkan listrik karena jaringan tersebut merupakan jaringan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang sempat diberikan oleh Kementrian P2MKT beberapa waktu lalu.
Baca Juga: PLN Targetkan Pasok Listrik 850 kVA di Sumut Untuk Dukung Program Kemandirian Pangan
Namun karena semakin bertambahnya jumlah penduduk, PLTS tersebut tak mampu lagi mengaliri listrik.
"Karena saat ini bantuan listrik PLTS dari Kementrian P2MKT sudah rusak, sehingga masyarakat kami menjadi tak bisa lagi menikmati listrik," terangnya.
Dengan kondisi seperti ini, akhirnya masyarakat mengambil langkah sendiri-sendiri, yaitu mengadakan listrik secara pribadi.
Baca Juga: Bangun Infrastruktur di 242 Lokasi 3T, PLN Listriki 16 Ribu KK di Kalbar