Mengenang Martin Siregar, Belajar Jujur Mulai dari Tulisan

- 18 Oktober 2021, 00:36 WIB
Aktivis pergerakan sosial Kalbar, Martin Siregar telah tutup usia
Aktivis pergerakan sosial Kalbar, Martin Siregar telah tutup usia /Dokumentasi/

Baca Juga: Kabar Duka, Wakil Bupati Sintang Yoseph Sudiyanto Meninggal Dunia di RSCM Jakarta

Hal itu tercermin saat Martin bertaruh nyawa untuk melindungi aktivis Wiji Thukul bersembunyi di Pontianak dari kejaran rezim orde baru.

"Resiko itu ia ambil, dan direfleksikannya untuk anak satu-satunya, Jati dan sang istri," kata Hermayani.

Bukan cuma itu, kata Hermayani pernah suatu kali ia akan berangat ke Jongkong, Sanggau. Lantaran tak punya teman, akhirnya ia mengajak Martin.

"Karena waktu itu saya sendiri, akhirnya saya ajak bang Martin. Dia bilang ke saya, 'janganlah kau pakai uang kantor untuk traktir aku. Kalau kau mau traktir aku, jangan pakai uang kantor. Itu tidak baik, aku tidak mau ajakan kau yang buruk" ujar Hermayani menirukan sebait pesan dari sosok Martin.

Baca Juga: Geger! Seorang Pria Ditemukan Meninggal di Penginapan Jalan Tanjung Hulu Pontianak

Hermayani bercerita, tahun 1999-2000, Martin bersama masyarakat sipil Kalbar juga pernah membuat Tabloil Selembe (Media Alternatif). Media ini sebagai wadah untuk anak muda menuangkan seluruh gerakan yang telah dibangun, dan dibuat sebagai karya tulis.

Seluruh kisah itu kembali diceritakan Hermayani untuk mengenang Martin Siregar. Malam semakin larut, kisah-kisah itu terus tumbuh seperti jejak-jejak gerakannya yang terlanjur membesar di kota ini. ***

Halaman:

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah