Dema Mahad Al Jami'ah IAIN Pontianak Gelar Dialog Publik untuk Tangkal Radikalisme

- 9 Maret 2023, 14:04 WIB
Foto: Dewan Mahasantri IAIN Pontianak, menggelar dialog publik yang berlangsung pada Rabu (8/3/2023) di Aula Syech Abdurrani Machmud IAIN Pontianak
Foto: Dewan Mahasantri IAIN Pontianak, menggelar dialog publik yang berlangsung pada Rabu (8/3/2023) di Aula Syech Abdurrani Machmud IAIN Pontianak /Istimewa/

WARTA PONTIANAK - Dewan Mahasantri IAIN Pontianak menggelar dialog publik dengan mengangkat tema "Perkokoh Peran Mahasiswa dalam menangkal Radikalisme". Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Syech Abdurrani Machmud IAIN Pontianak pada Rabu 8 Maret 2023.

Sebagai pembicara Kabinda Kalbar, Brigjen. Pol. Drs. Rudi Tringgono, Ipda Aryo Mustaqim, Densus AT 88 Kabar, Iptu Supriyadi, Binmas Polresta Pontianak serta turut hadir DR. Ismail Ruslan, Wakil Rektor Bidang Akademik, kerjasama dan kemahasiswaan serta mahasiswa IAIN yang menjadi peserta dalam kegiatan ini.

Baca Juga: Peneliti LIPI: Isu Radikal dan Intoleran Dipastikan Tak Bisa Lagi Dijual pada Pilpres 2024

Dema Mahad Al Jami'ah IAIN Pontianak berharap dengan diselenggarakannya dialog ini dapat memberikan pemahaman dan menambah ilmu pengetahuan dalam membentengi diri dan menangkal paham radikalisme serta mampu menghindari paham radikalisme yang menginginkan perubahan dan merusak citra bangsa.

"Mahasiswa sebagai agen perubahan harus memberikan kontribusi positif dalam membangun bangsa. Mahasiswa berperan penting dalam mencegah paham radikalisme dengan memberikan pemaham-pemaham positif kepada masyarakat. Hal itu disampaikan Ketua Dema Mahad Al Jami'ah IAIN Pontianak," kata Ramzi Tamimi Hidayat

Kabinda Kalbar yang menjadi narasumber menjelaskan "radikalisme sebagai paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau drastis.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer Selasa 10 Mei 2022, Ide-ide tentang Kehidupan Alami Perubahan Radikal

Menurutnya, radikalisme dan terorisme dapat tumbuh dan berkembang karena berbagai faktor diantaranya Memudarnya sikap Nasionalisme, kurangnya wawasan kebangsaan dan Agama sehingga terpengaruh paham/ajaran agama yang disebarkan oleh kelompok teror melalui media sosial.

"Selain itu ada beberapa cara untuk menangkal penyebaran Pemahaman Radikalisme/Terorisme yakni dengan memperkuat moderasi beragama, wajib menerapkan internalisasi nilai-nilai Pancasila dan mampu memfilter budaya asing yang masuk di Indonesia," ujarnya.

Ipda Aryo Mustaqim, dari Densus 88 AT Kalbar mengatakan, bahwa dasar utama seseorang dapat dikatakan Terorisme yaitu Relasi antara aksi Intorelan yang beranjak ke aksi Radikalisme.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x