Din Syamsudin: Tuduhan Radikal Sering Dilakukan oleh Kaum Komunis

- 6 Mei 2021, 15:45 WIB
Din Syamsudin
Din Syamsudin /Pikiran Rakyat/

WARTA PONTIANAK - Tuduhan radikal terhadap sejumlah tokoh Islam akhir-akhir ini menjadi keprihatinan Guru Besar Pemikiran Politik Islam FISIP UIN Jakarta, Prof Dr Din Syamsuddin.

Baca Juga: Kapolri: Perempuan Penyerang Mabes Polri Berideologi Radikal ISIS

Mantan Ketua Umum Muhammdiyah ini mengatakan jika tuduhan seperti itu sangat jelas tidak beralasan, dan terkesan kebablasan.

“Tuduhan-tuduhan itu tidak tepat dan mengada-ada. Seandainya umat Islam radikal atau penganut radikalisme (khususnya politik) maka tidak akan ada Negara Pancasila. Justru karena kenegarawanan dan toleransi tinggi para tokoh Islam maka Negara Pancasila ada, “ katanya Din hari Rabu.

Menurutnya, Republik Indonesia ada karena kerelaan hati 73 Kesultanan (Kerajaan Islam dari Aceh hingga Tidore) yang mengintegrasikan diri ke dalam negara bangsa dengan syarat mampu mewujudkan kesejahteraan. Begitu pula, tidak akan ada stabilitas Indonesia jika umat Islam tidak toleran.

“Justru karena toleransi tinggi umat Islam maka kerukunan nasional relatif baik selama ini,” tambahnya.

Baca Juga: Tokoh Tionghoa Ini Tak Sepakat Din Syamsuddin Dituding Sosok Radikal, Ini Alasannya

Menurut Vice Secretary General, World Islamic People’s Leadership, berbasis di Tripoli ini, tuduhan radikal terhadap umat Islam dinilai sebagai gerak politik dari “musuh politik umat Islam”. Gerak politik ini menurutnya dapat didorong oleh beberapa sebab.

Pertama, hal ini boleh jadi karena ketakutan terhadap kebangkitan umat Islam sehingga mereka memandang perlu melakukan preemptive action atau aksi yang mendahului.

“Ini adalah cara yang sering dilakukan oleh kaum Komunis,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: hidayatullah.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x