Network
WARTA PONTIANAK – Aliansi Aktivis Lintas Generasi Pontianak menolak segala bentuk dugaan intimidasi yang di terima Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia dan keluarga.
Intimidasi yang dialami oleh Melki Sedek Huang merupakan tindakan yang bernuansa masa lalu, sehingga mengingatkan mantan Aktivis ini pada masa mereka masih menjadi Mahasiswa tahun 1998.
Juru bicara Aliansi Aktivis Lintas Generasi Pontianak, Ireng Maulana mengatakan, dugaan praktek intimidasi yang diterima keluarga Melki, menurutnya tidak perlu dilakukan terhadap keluarga, karena itu diluar aktifitas yang dilakukan oleh Melki Sedek Huang.
"Dugaan praktek intimidasi yang diterima keluarga Melki Sedek Huang, saya merasa praktek semacam ini tidak perlu dilakukan karna yang dilakukan Melki Sedek Huang adalah hal yang wajar dilakukan oleh warga negara. Saya sangat prihatin dengan adanya praktek intimidasi ini," ujarnya dalam Konferensi Press.
"Kami merasa diajak kembali kemasalalu dengan adanya tindakan intimidasi ini, Melki Sedek Huang yang kemudian menyampaikan pandangan kritisnya terhadap berbangsa dan bernegara mendapatkan tindakan tersebut saya rasa demokrasi kita sudah tidak sehat," tuturnya.
Sementara itu, mantan Aktivis tahun 1998, Hermayani mengatakan, dengan adanya tindak intimidasi ini dirinya merasa kembali diajak kemasa mudanya sebagai aktivis tahun 1998 yang diwakili oleh sosok Melki Sedek Huang ini, dan menurutnya ketika intimidasi itu sudah dilakukan tentunya demokrasi sudah tidak sehat.
Baca Juga: Tanggapi Isu Intimidasi Ketua BEM UI, Yakobus: Sudah Seharusnya Mahasiswa Mengontrol Kebijakan
"Hal seperti ini tidak perlu terjadi lagi, karena hanya akan menimbulkan ketakutan kepada mahasiswa atau anak muda sebagai penerus bangsa untuk mengkeritik sesuatu hal. Untuk itu kami akan memberikan dukungan moral kepada Melki Sedek Huang agar anak muda tidak takut untuk mengkritisi sebagai warga Negara Indonesia dalam berdemokrasi," tutupnya. ***
