Network
WARTA PONTIANAK - Beredar rumor di masyarakat Sanggau bahwa tingginya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) hingga menyebabkan 9 warga Sanggau meninggalkan dunia dikait-kaitkan dengan penyebaran nyamuk wolbachia yang dilakukan Kementerian Kesehatan RI.
Nyamuk tersebut dikabarkan justru resisten terhadap virus dan membawa virus baru yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Baca Juga: Pemkab Sanggau akan Sediakan Ruang Bermain Anak di Setiap OPD
Penyebaran nyamuk wolbachia yang sebenarnya bertujuan memanggpulangi Demam Berdarah Dengue (DBD) itu terus menuai kontroversi di masyarakat. Kementerian Kesehatan dikabarkan menunda penyebaran ribuan telur nyamuk wolbachia dikarenakan mendapat penolakan dari warga Bali yang menjadi pilot projek pertama penanggulangan DBD melalui nyamuk wolbachia.
Menanggapi rumor tersebut, Pelaksana tugas (Plt) Bupati Sanggau, Yohanes Ontot meminta masyarakat tidak perlu terlalu serius menanggapinya. Sebab menurutnya, rumor tentang bahaya nyamuk wolbachia belum terkonfirmasi kebenarannya.
"Tidak perlu khawatir. Kalau itu memang benar saya kira Pemerintah tidak akan tinggal diam," kata Yohanes Ontot kepada wartawan disela-sela Jumat bersih di jalan Pangeran Mas Kota Kelurahan Ilir Kota Kecamatan Kapuas, Jumat 17 November 2023.
Ontot mengingatkan, apapun wabah yang melanda negeri ini haruslah diwaspadai, termasuk di Kabupaten Sanggau, Dinas Kesehatan sebagai leading sektor yang bertanggungjawab menyehatkan warga Sanggau harus peduli dengan kondisi saat ini.
Baca Juga: Komitmen Turunkan Angka DBD di Sanggau, Ontot Ajak Warga Melakukan PSN dan 3 M
"Dinas Kesehatan harus care dan care serta respon terhadap kondisi saat ini. Masyarakat juga harus berperan aktif karena persoalan wabah ini bukan hanya tanggungjawab Pemerintah tapi juga kita semua, meskipun leading sektornya tetap pemerintah," ujar Ontot. (Abang Indra)
