PT VALE Berkontribisi Turunkan Stunting di 8 Provinsi, Kayong Utara SalahSatunya.

- 21 Maret 2024, 15:30 WIB
Busman Dahlan Shirat saat menyerahkan bantuan kepada salah seorang masyarakat Kayong Utara
Busman Dahlan Shirat saat menyerahkan bantuan kepada salah seorang masyarakat Kayong Utara /Julizal/

WARTA PONTIANAK – Sejalan dengan upaya Presiden Joko Widodo untuk menurunkan angka stunting menjadi 14 persen di tahun 2024 ini, PT VALE Indonesia TBK yang bergerak di bidang Pertambangan Nikel, melakukan kontribusi nyata di delapan provinsi se Indonesia.

“Di Kalimantan Barat sendiri, kontribusi nyata itu disalurkan di wilayah Kayong Utara dan Sambas,” ungkap General Manager Social Development Program for National, PT Vale Indonesia TBK, Busman Dahlan Shirat kepada sejumlah wartawan, Kamis 21 Maret 2024.

Menurut Busman Dahlan Shirat, tahun lalu 2023 lalu, melalui Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), menyurati ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), karena sebagai salah satu dari sekian ribu perusahaan tambang di indonesia, diminta untuk ikut berkontribusi terhadap program nasional penurunan angka stunting di delapan provinsi se Indonesia.

Kemudian, setelah mendapat surat dari Kementrian ESDM, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Kementrian Kesehatan serta kepala BKKBN.

“Saya ketemu langsung dengan pak Hasto, kemudian dengan Dirjen Kemenkes. Melalui tim nya, kita akhirnya membuka data," ucapnya.

Sehingga pihaknya diminta untuk berkontribusi, di delapan provinsi, dan provinsi yang pertama adalah Kalimantan Barat, kedua adalah Sumatra Utara, ketiga adalah Jawa Tengah, dilanjutkan Jawa Timur, kemudian Jawa Barat, dan 3 provinsi di Pulau Sulawesi yakni ya, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.

“Karena kami melakukan penambangan di tiga provinsi tersebut,” tuturnya.

Dalam penangan stunting di Indonesia, ada empat bagian yang harus digerakan, yakni Pemberian Nutrisi, yang mengikuti pedoman teknis yang ada di Dinas Kesehatan masing masing daerah, kemudiam pemberian vitamin, terutama bagi ibu hamil, memberikan edukasi, hingga penyediaan sanitari.

Baca Juga: Pengertian Stunting: Dampak Jangka Panjang dan Pencegahannya

Selain pemberian nutrisi juga dilaksanakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) local, misalnya umbi-umbian, tahu, tempe dan ikan, termasuk pemberian nutrisi telur. Tentunya dalam PMT lokal ini pihaknya memberdayakan ibu ibu yang ada di desa, tapi menggunakan potensi lokal,

Tidak hanya itu, pihaknya juga memberikan vitamin asam folat, serta susu. Sehingga sasarannya bukan hanya yang terkena stunting, tetapi lebih ke mitigasi dan preventife action.

“Jadi anak anak yang beresiko stuntung dan ibu ibu hamil kurang energi kronis akan didata oleh teman teman di Kesehatan, mulai tingkat kecamatan, kabupaten maupun kota," jelasnya.

Dan yang tak kalah penting adalah pemberian edukasi. Untuk itu, pihaknya bermitra dengan Fakutas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, lantaran mereka sudah membuat Stunting Riset Center (SRC}.

Baca Juga: Kolaborasi, Kunci Entaskan Kemiskinan Ekstrim dan Stunting di Kayong Utara

“Tenaga Kesehatan ini diberikan beasiswa dan khusus di Kalimantan Barat sendiri, ada 50 orang dengan rincian, di Kayong Utara sebanyak 30 tenaga kesehatan dan di Sambas sebanyak 20 tenaga kesehatan,” ucapnya.

Pihaknya juga akan menyediakan sanitari, diantaranya dengan membangun fasilitas air bersih, kendati harus melalui identifikasi terlebih dahulu, sesuai kebutuhan di daerah masing-masing dalam penanganan stunting. ***

Editor: Yuniardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x